tag:blogger.com,1999:blog-63992864794968507632024-02-19T11:31:53.312+07:00CINTA DAMAIThis blog is dedicated to my kids, specially my daughter: Jasmine. Why her? 'coz girl usually likes to read more than boys. Last but not least, hope she will read this blog someday and like this!Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comBlogger218125tag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-80794762536853063682020-05-24T07:43:00.000+07:002020-05-24T07:45:08.586+07:00IEDUL FITRI 1441 H<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvEZaigbZQzb8a4YLAEo0HXw4Y_TBlCDLL1ZSqDIC19sGyxGeKOqA8VZiOvvZVDhdi4i-aZFPirQnURNzTwk72NZ2zbrdF6DHZAoM8yFIwpIu-eBp90FZ1CXrj4xjan6VYFQATOWVB1hPh/s1600/IMG20200524053722.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvEZaigbZQzb8a4YLAEo0HXw4Y_TBlCDLL1ZSqDIC19sGyxGeKOqA8VZiOvvZVDhdi4i-aZFPirQnURNzTwk72NZ2zbrdF6DHZAoM8yFIwpIu-eBp90FZ1CXrj4xjan6VYFQATOWVB1hPh/s320/IMG20200524053722.jpg" width="320" /></a></div>
Fajar Iedul Fitri telah tiba<br />
Mari kita sambut dengan gembira<br />
Meski Pandemi Corona tengah melanda<br />
<br />
Lebaran kali ini terasa beda<br />
Karena kami tidak kemana-mana<br />
Bahkan Shalat Iedul Fitri dilakukan disini<br />
Di rumah saja, bersama keluarga tercinta<br />
<br />
Kami tidak berkunjung dan dikunjungi sanak saudara dan tetangga<br />
Semua terkurung di rumah dalam kesepiannya<br />
<br />
<br />
<br />
Sungguh, kami tidak membenci Corona<br />
Karena kami tau, semua terjadi atas izin Allah<br />
Tidak ada satupun Dia ciptakan sia-sia<br />
Pasti ada makna dibaliknya<br />
<br />
Ya Allah..<br />
Jadikanlah Ramadhan kemarin penuh berkah dan makna<br />
Sucikan kami pada akhirnya<br />
Dan pertemukanlah kembali kami pada Ramadhan berikutnya<br />
Namun dengan suasana yang penuh suka cita<br />
<br />
Lebaran kali ini terasa beda<br />
Kami tetap disini Di Rumah Saja<br />
Kelak, suatu saat nanti akan jadi cerita<br />
Kita pernah berlebaran di tengan pandemi Corona<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<i>Bogor, 24 Mei 2020 Iedul Fitri 1441 H</i><br />
<i>Saat Pandemi Corona melanda</i>Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.com2Bogor-6.5971468999999994 106.8060388-6.8495238999999994 106.4833153 -6.3447698999999993 107.12876229999999tag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-87829792319619343572020-05-22T07:36:00.001+07:002020-05-22T07:36:12.088+07:00Antara Kita dan Corona<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi74fi8ajarQEgtvIl-gdfEVwbXXAdTXQx85RH1QBPfxenZF_iv0-rEN0DjYn2pvBl921umbLZU3QSKqJM9jn0wqB6NBXMmklbMXCerdJu9vS-q-byBRlo32vo8qSO-n2_Wr8swBSuSOteB/s1600/IMG20200403181125.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi74fi8ajarQEgtvIl-gdfEVwbXXAdTXQx85RH1QBPfxenZF_iv0-rEN0DjYn2pvBl921umbLZU3QSKqJM9jn0wqB6NBXMmklbMXCerdJu9vS-q-byBRlo32vo8qSO-n2_Wr8swBSuSOteB/s320/IMG20200403181125.jpg" width="320" /></a><span style="font-family: arial, sans-serif;">Sudah hampir menuju 3 bulan sejak
diberlakukannya </span><i style="font-family: arial, sans-serif;">School from home</i><span style="font-family: arial, sans-serif;"> (SfH) dan </span><i style="font-family: arial, sans-serif;">Work From
Home </i><span style="font-family: arial, sans-serif;">(WfH), pandemi Corona alias Covid-19 belum menunjukan tanda-tanda
akan berakhir. Padahal baik SfH maupun WfH sudah beberapa kali
diperpanjang. Tidak adanya sinyalemen berakhirnya pandemi, akankah berarti
masa SfH dan WfH akan mengalami perpanjangan lagi? Ibarat pertandingan, waktu
perpanjangan hanya diberi kesempatan 2 kali. Setelah itu penalti. Apapun
hasilnya, pertandingan dianggap selesai. Mungkin demikian juga dengan nasib SfH
dan WfH kelak.</span><br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Namun bukan soal
perpanjangan masa SfH dan WfH yang akan dibahas dalam tulisan ini, tapi
bagaimana kita menyikapi efek pandemi Corona. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Di sisi manakah kita selama
ini, apakah termasuk yang suka 'menggerutu' ataukah termasuk kelompok yang
pandai 'bersyukur'? <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Semua orang marah pada
pandemi ini, sudah pasti. Utamanya, karena Corona banyak memakan korban jiwa. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Pandemi juga telah
memenjarakan kita – semua para penghuni bumi tanpa kecuali. Ruang gerak
dibatasi, yang suka <i>travelling</i> dipaksa untuk duduk manis di rumah. Yang hobi
belanja, simpan saja uangnya untuk tahun-tahun berikutnya. Dan yang senang
kumpul-kumpul, silahkan menghibur diri di group <i>Whatsapp</i> atau aplikasi <i>chat</i>
lainnya. Jelasnya, semua dipaksa banyak bersabar dan ‘tahan diri’.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Sementara bagi mereka yang
bersyukur, tentu bukan bersyukur penyebaran virusnya, tapi lebih ke arah melihat
sisi baik efek pandemi. Pandemi membuat kita lebih banyak diam di rumah. Anggota
keluarga yang selama ini sibuk dengan dunia masing-masing, kini bisa berkumpul
dan mengakrabkan diri kembali. Seorang ibu pekerja, bisa menemani anaknya belajar
dan mengajaknya bermain, begitu pula Ayah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Atau mungkin ada juga yang mendadak
tersadar bahwa ternyata diam di rumah terlalu lama membosankan juga, sehingga yang
sebelumnya berniat untuk <i>resign</i> dari status Pegawai Negeri Sipil
(PNS) jadi dipikir ulang. Tambahan lagi, melihat kenyataan bahwa pandemi yang
memukul dunia usaha hingga berujung PHK, nyatanya hanya sedikit berimbas pada mereka
yang berstatus PNS. Status pegawai masih ditangan dan tetap terima gaji plus
tunjangan. Maka, nikmat Tuhanmu mana lagikah yang Engkau dustakan? (Qs.
Ar-Rahman).<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Tanpa disadari, Corona juga telah
mengistirahatkan bumi. Gerakan #<i>DiRumahSaja </i>yang
digaungkan di berbagai negara termasuk Indonesia, membuat bumi sejenak terbebas dari segala
macam polusi. Bayangkan, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
jalanan sepi dan lancar jaya. Dan kondisi seperti ini apakah bisa seterusnya
meski pandemi berakhir? Kemarin PSBB dilonggarkan sedikit saja, jalanan kembali
'semarak' dan lautan manusia memenuhi semua sudut pasar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Bahkan bulan suci Ramadhan kali
ini terasa 'lain'. Umat islam 'dipaksa' untuk lebih banyak diam di rumah, beribadah. Bukan tawaf
di mall, seperti kebiasaan beberapa orang tahun-tahun lalu (termasuk saya).
Kita dipaksa untuk lebih banyak merenung, bersyukur dengan apa yang didapat dan
ikhlas dengan apa yang terjadi. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kepekaan
sosial kita pun diuji. Sesekali lihat kiri-kanan, depan-belakang, apakah ada
yang terpuruk ekonominya karena Corona? Buka mata, buka hati. Jangan segan
untuk merogoh kantong, meski sedikit tapi sangat berarti.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Beberapa hari ke depan Idul
Fitri akan tiba. Lalu bagaimana nanti hari lebaran silaturahmi? gampang, ada
berbagai pilihan aplikasi tersedia. Jangan lupa undang teman dan sanak saudara.
Ikuti anjuran Pemerintah: tidak perlu mudik atau kumpul keluarga lebih dari 5. Cukup
sampaikan ucapan maaf dan hari raya lewat aplikasi tadi. Yang penting maknanya
bukan medianya. Meski jauh di mata, namun tetap dekat di hati.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Hingga saat ini tidak ada ahli
yang bisa memprediksi kapan pandemi Corona akan berakhir. Lantas apakah kita selamanya
akan berdiam di rumah menunggu sesuatu yang tak pasti? SfH dan WfH tidak mungkin
seterusnya. Kehidupan harus tetap berjalan. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Pada akhirnya kita memang
harus ‘berdamai’ dengan Corona. Dalam arti kata, kita kembali ke kehidupan normal,
meski Corona masih di sekitar kita. Namun kehidupan ‘normal’ yang sekarang tidak
sama seperti sebelumnya. </span><i style="font-family: Arial, sans-serif;">New normal life, </i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">begitu istilahnya.</span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Anak-anak akan kembali ke
sekolah, karyawan kembali ke kantor, pedagang kembali ke pasar, tapi mereka tetap
harus jaga jarak dan membiasakan gaya hidup sehat. Gunakan masker saat keluar
rumah, rajin cuci tangan dan jaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi dan asupan
vitamin. Berat memang, tapi mau gimana lagi? Corona masih disekitar kita dan siap mengintai siapa saja yang lengah dan tak berdaya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Satu hal paling penting:
tetaplah berpikir positif. </span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Percayalah, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu
dengan sia-sia. Pasti ada makna luar biasa dibaliknya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<i><span style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif;">Bogor, 20 Mei 2020, pada
suatu hari di teras rumah saat pandemi melanda.<o:p></o:p></span></i></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.com2Bogor-6.5971468999999994 106.8060388-6.8495238999999994 106.4833153 -6.3447698999999993 107.12876229999999tag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-75449148918459401052017-10-27T11:47:00.001+07:002017-10-27T11:47:23.933+07:00Rinduku Padamu Ibu (2)<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgji0nnQQ95CRPuoEIMSLXrC34RYYB3u34I_QuF0OEJMuRb9UULkbL04p79ynEurGTsSZFI8boObNNKCjTcSxSGdrWglHDpbWm5oG51DDcWLOhRZs5JEcZ1nJpy_bP8uClIl5vkFPg71pkc/s1600/IMG00504-20130525-1432.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgji0nnQQ95CRPuoEIMSLXrC34RYYB3u34I_QuF0OEJMuRb9UULkbL04p79ynEurGTsSZFI8boObNNKCjTcSxSGdrWglHDpbWm5oG51DDcWLOhRZs5JEcZ1nJpy_bP8uClIl5vkFPg71pkc/s320/IMG00504-20130525-1432.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Larut malam bergerak perlahan</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Tiada
lagi kulihat sosokmu disini</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Kemanakah
gerangan dirimu Ibu?</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Malam
mendekapku dalam gelap</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Sinar
bulan tak cukup menuntun langkahku untuk mencari jejakmu kesana</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Terkungkung
disini, dalam sepi, harus bagaimana?</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Sesal
disini, tiada berguna</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Begitu
berlalu, semua terasa hampa</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Kemarin
kau disini Ibu. Bersamaku</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Namun
keberadaanmu kusia-sia begitu saja</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Betapa
bodohnya aku?</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Waktu
terus menderaku</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Gelisah
menghantui setiap helaan nafasku</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Masihkah
ada waktu untukku</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Bersua
dan bersimpuh dihadapanmu kembali<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<br /></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Dalam doa dan dzikir panjang di
setiap sholat malam <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Melalui lantunan ayat-ayat suci
Al-Quran<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">kusampaikan rasa rinduku padamu
Ibu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 13.5pt;">Smoga Allah melimpahkan kasih sayang-Nya
padamu disana..</span><span style="font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-75150851169757664712017-10-16T16:52:00.000+07:002017-10-16T16:57:32.115+07:00Di Bening Mata Ibu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFGSt4MXkf9zoZp70KRvQ1qt1OzxPgLHZpGAorzbdvOmfEsPV99Aq-kPyHfYVTCldJ-KQRFN8rawwbG8VRQHDMbOvqgb8Vtq_t_uje1So-uhlGPHRb-wijLY-z6Nfav0Zm_-UiqswsPqzd/s1600/2016-01-01+08.38.14.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFGSt4MXkf9zoZp70KRvQ1qt1OzxPgLHZpGAorzbdvOmfEsPV99Aq-kPyHfYVTCldJ-KQRFN8rawwbG8VRQHDMbOvqgb8Vtq_t_uje1So-uhlGPHRb-wijLY-z6Nfav0Zm_-UiqswsPqzd/s320/2016-01-01+08.38.14.jpg" width="240" /></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Menatap Ibu adalah menatap masa kecilku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penuh kasih sayang dan kebahagiaan</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Penuh duka Ibu dan suka bagiku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ibu mengantarku ke sekolah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Menjemputku di pintu rumah</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Memelukku seolah berkata "Kau baik-baik saja?"</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tahun demi tahun berganti, Ibu masih mengasihi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aku dan dunia baruku: suami dan anak-anakku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hanya sedikit peduli ada Ibu di sampingku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Saat galau di hatiku, tangis di pelupuk mataku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ibu mengusap dan menyiramiku dengan suara merdu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Bersabarlah, Allah maha melihat" begitu katamu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Sakit menderamu, tapi aku hanya menatapmu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Ke dokter, Bu? kataku hanya basa-basi</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Dan aku tetap melenggang pergi, meninggalkanmu sendiri</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Tak ada keluhan, tak ada ungkapan kecewa</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Hanya bening matamu yang bicara</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">"Kemana putri kecilku dulu, yang selalu memelukku manja?", mungkin itu pikirmu</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Aku dan duniaku: anak-anak dan suamiku</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Ibu dan kesendiriannya, hanya menatapku tanpa bicara</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Namun kubaca dari bening matanya, Ibu selalu mengiringiku dalam doa.</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">First Published: 18 Nov 2011</span><br />
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "trebuchet ms", sans-serif;">For my beloved mom, Allah lebih menyayangimu daripada aku..</span><br />
<span style="font-family: trebuchet ms, sans-serif;">##</span><span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif; font-size: x-small;">1 minggu sejak Ibu pergi (9 Oktober 2017)</span>Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-42122127938556278582016-07-11T16:29:00.003+07:002016-07-12T17:07:25.287+07:00Passing Grade Almost Make Me 'Passed Away' (I)<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8cV2mnwT0bNIYQkxm9T0TkhuJhwtJsV0j8Dzdwv_02KFiUd3F-nuvErZ_ikNSGQTcnoWbd9rL2Yef9Y-1v_jeVo_galg2KyDSzmCZIjztQrKbEgmlUfemLVIxuCe2ucu_2yvXKya4QBYy/s1600/IMG_20160516_043905.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8cV2mnwT0bNIYQkxm9T0TkhuJhwtJsV0j8Dzdwv_02KFiUd3F-nuvErZ_ikNSGQTcnoWbd9rL2Yef9Y-1v_jeVo_galg2KyDSzmCZIjztQrKbEgmlUfemLVIxuCe2ucu_2yvXKya4QBYy/s320/IMG_20160516_043905.jpg" width="320" /></a><br />
Ramadhan kemarin benar-benar Ramadhan yang penuh kesan buat saya. Selain disibukan dengan ibadah, saya juga disibukan dengan sekolah anak-anak. Ya, ketiga anakku berbarengan keluar-masuk sekolah. Si sulung keluar SMP, si tengah keluar SD, dan yang cilik keluar TK. Ampun...benar2 diluar perkiraan saya. Dulu pas hamil saya ga pake planning apa2, misal jarak antar anak harus sekian-sekian supaya pas sekolah ga repot. Saya sih mengalir begitu saja. </div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sekarang, baru terasa efeknya kalo beranak tanpa rencana..heheh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu yang terasa repotnya, saat kedua anak lelakiku menempuh UN dan berjuang masuk sekolah pilihan dengan sistem online. Saat UN, cuma pas Yasser (anak kedua) saya bela-belain cuti kerja. Karena anakku satu ini, tipe yang super santai. Kalo belajar engga dipantengin ibunya, maka dia milih main game di laptop.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat pembagian hasil UN, saya tadinya berharap banyak pada si sulung (Yassin). Saya harap dia dapat nilai maksimal hingga bisa masuk sekolah negeri favorit di Bogor. Saya sempet agak sedikit kecewa saat penerimaan hasil UN-nya, namun kekecewaan saya tidak lama. Saat anak saya melihat hasil UN-nya yang berada di tangan saya dan dia langsung mengucapkan alhamdulilah, saat itu juga saya sadar bahwa anak saya sudah berusaha keras dengan UN-nya. Dan mungkin saat itu dia sendiri ragu bakal dapat nilai segitu. Mungkin estimasi dia jauh dibawah itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, saat penerimaan hasil UN Yasser, suamiku lebih lucu lagi. Pertama dia senang banget saat melihat hasil UN putra keduanya - yang terkenal males belajar- tapi bisa memperoleh nilai sama dengan nilai UN kakaknya dulu. Dulu, Yassin, dengan nilai yang sama dengan Yasser sekarang, sebenarnya bisa masuk SMP negeri favorit di Bogor, tapi saat itu dia malah milih SMPnya sekarang yang rankingnya ketiga di Bogor. Nah, berbekal nilai Yassin itu, suamiku pun yakin bahwa Yasser pun bisa masuk SMP favorit no 1. Tapi suka cita suamiku tak lama, saat dia melihat lampiran daftar nilai UN teman2nya Yasser yang gila2an (=tinggi). <i>Kok nilai anakku jadi terlihat kecil yo?</i> gumam suami. Padahal mata pelajaran yang diujikan sama 3 biji, dan nilai2nya pun kalo dibagi 3 rata-ratanya jadi 9. Tapi kenapa nilai itu tetep terlihat kecil ? oh...berarti jaman Yassin dulu nilai UN lebih kecil2 kali ya? anak-anak jaman Yasser sekarang berarti lebih pintar2 dan nilai UN nya tinggi2. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketar-ketir lihat hasil UN berlanjut saat mulai pendaftaran online. Saya sedikit tenang setelah tau kalo Yassin maupun Yasser didaftarkan via sekolah masing-masing. Saya sendiri belum berpengalaman daftar sekolah sistem online. </div>
<div style="text-align: justify;">
Namun ketenangan saya tidak lama, saat nama anak saya mulai muncul di situs PPDB dan di sekolah yang dituju. Oiya, khusus Yassin, karena dia yang pertama daftar online, saya serius bukan main. Sebelum pilih sekolah, saya sibuk browsing tentang itung-itungan passing grade SMA. Semua blog dan situs yang bahas passing grade saya lahap. Termasuk mencoba terapkan itung2an para pakar bagaimana menentukan passing grade dan mana kira2 sekolah yang passing grade-nya pas dengan nilai UN anak kita. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hasil dari browsing saya itu, dicetuskan dengan ide pemilihan SMA untuk Yassin yang -menurut saya- passing gradenya bakal sesuai dengan nilai UN dia. </div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu, bagaimana hasilnya? cuma beberapa menit setelah nama anak saya muncul di SMA pilihan I, menit berikutnya namanya sudah tak ada, alias terdepak ke SMA pilihan ke II. Ya Allah...padahal itu hari kedua pendaftaran- means masih ada sehari besok yang memungkinkan posisi anak saya tidak aman di pilihan ke II-nya. Saya bener2 menyesal setengah mati. Gara-gara itung-itungan passing grade abal-abal saya maka posisi anak saya jadi tidak aman. Padahal anak saya sedari awal (sebelum ide itung-itungan saya muncul) pengennya daftar di sekolah yang jadi pilihan ke II sekarang adalah pilihan I karena dia sudah merasa ga aman. Hanya ego saya yang pengen dia mencoba ke sekolah yang gradenya lebih tinggi. </div>
<div style="text-align: justify;">
Hari terakhir ppdb online menjadi hari kiamat buat saya. Mengamati pergerakan passing grade di sekolah pilihan terakhir anak saya, bener2 nyaris bikin saya passed away. Itu istilah saya untuk menyebut <i>Mati Gaya</i>!. Makan tak enak, tidur tak nyenyak. Jantung saya berdetak cepat tiap kali buka situs ppdb. Saya adalah orang yang paling bersalah kalo sampe anak saya terdepak dari pilihan II.<br />
Berbekal rasa 'bersalah' itu, maka pada hari terakhir pendaftaran tersebut, tepat pada jam 12.00 begitu melihat posisi anak saya sudah tidak aman- saya langsung mengambil keputusan mendaftarkan Yassin ke sekolah swasta yang -katanya- bagus di Bogor. Kebetulan sekolah itu membuka pendaftaran gelombang ketiga (terakhir) pada hari itu juga. Saya-tanpa minta persetujuan Yassin bahkan suami- langsung siapkan berkas2 dan daftar ke sekolah tersebut. Dilalah...ternyata saat itu juga calon siswa pendaftar harus mengikuti serangkaian test, padahal Yassin tidak bersama saya dan sedang bersama teman-temannya menanti detik2 terakhir ppdb online di SMP nya. Saya langsung telpon dan minta dia segera pulang untuk test di sekolah swasta. Tadinya dia menolak keras, tapi setelah saya paksa akhirnya dia pulang dan ikut dengan saya ke sekolah swasta. Tentunya dengan muka cemberut dan males2an.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini yang bikin saya sedih dan malu hati : saat test kesehatan dan wawancara, anak sulungku yang dari awal sudah ga mood dan ekspresi mukanya tidak mengenakkan, membuat sang pewawancara dan petugas test kesehatan manggil aku ibunya. Saat di ruang test tanpa kehadiran Yassin, pewawancara langsung bilang "<i>dia daftar kesini atas keinginan ibu ya? </i>" dan si petugas kesehatan juga bilang "<i>keliatan dia lagi bete ya bu?</i>". Saya tak tahan dan langsung jujur bilang kalo anakkku sebenarnya berharap masuk sekolah negeri pilihannya, dan saat saya daftar kesini sebenarnya dia bersama teman2nya sedang menanti detik2 terakhir pendaftaran online- yang akan menentukan aman-tidaknya posisi dia di sekolah pilihan ke II tadi. Untungnya petugas wawancara di sekolah itu mengerti dan kebetulan mereka pun sedang mengamati pergerakan ppdb online juga saat itu. Mereka bilang bahwa hasil test sekolah swasta ini keluar besok, bertepatan dengan hasil penerimaan PPDB. Saya benar2 dibikin double ketar-ketir, pertama: khawatir anak saya benar2 terdepak dari SMA negeri, kedua: anak saya tidak diterima di sekolah swasta ini karena jawaban jujur saya tadi. hiiks.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat perjalanan pulang dari sekolah swasta itu, waktu telah menunjukan pukul 15.00 WIB. Yassin yang dari tadi tidak lepas mengamati ppdb online dari hp-nya langsung berseru kalo tabel pendaftar di sekolah pilihannya sudah tidak bergerak lagi. Ppdb online telah resmi ditutup. Anakku yang saat itu pada posisi 193 dari 200 siswa yang diterima, artinya secara tidak langsung sudah diterima di SMA pilihan II tadi. Saya dan Yassin langsung mengucap syukur. Saya usap kepalanya sambil bilang selamat untuknya. Diantara kami, sepertinya saya yang paling lega: karena selamat dari kekecewaannya. Akibat salah dalam itung-itungan <i>passing grade </i>yang nyaris membuat kami salah pilih sekolah.<br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-3192866161725478792015-11-24T12:05:00.003+07:002015-11-24T13:15:27.482+07:00Sumber Energi Itu Bernama Anak<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaoitvYLCQKDKM5DvpEaD6w03XVjUHmEvdcSjquepbtx1xw3382mj7xhwfSUI5HjzD0fzUYU0cyJyxECSg7xbzo0NEcQntLoh7ec7ff6QZdpx9BLnxYPxSHntRsWgQCylWe72zyZpCWsvE/s1600/2015-11-13+02.02.09.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaoitvYLCQKDKM5DvpEaD6w03XVjUHmEvdcSjquepbtx1xw3382mj7xhwfSUI5HjzD0fzUYU0cyJyxECSg7xbzo0NEcQntLoh7ec7ff6QZdpx9BLnxYPxSHntRsWgQCylWe72zyZpCWsvE/s320/2015-11-13+02.02.09.jpg" width="221" /></a><i></i><br />
<i>Guess what?</i> semalam entah kesambet apa, saya bikin baju boneka barbie buat anak bungsu saya sampe jam 24.30 WIB. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berawal dari rengekan Jasmine yang minta dibuatkan baju boneka barbienya, soalnya boneka barbienya (barbie-barbie-an loh! Harganya murah, cuma 45 ribu perak xdd ) bajunya cuma satu doank yang dipake. Itupun bahannya dari kertas minyak. Benar-benar minimalis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka saya- yang super duper ga bisa dan ga bakat jahit menjahit - mendadak berusaha memenuhi rengekan sang buah hati. Daripada nanti dia minta saya beli baju2 barbie di toko? **emakpelit**</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kantor saya minta tolong mbah <i>google</i> untuk cari tips bikin pola baju barbie, tips menjahitnya serta model-model bajunya (gaya benerr...kayak yang bisa jahit aja!). Trus saya juga tak lupa bertandang ke tukang jahit pasar sebelah kantor untuk minta kain-kain bekas. Lumayan, dengan 10 ribu perak dapet sekantong kresek kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitu sampe rumah, dengan ditemani Jasmine yang begitu antusias dan <i>surprised</i> (karena mamanya ga biasanya begitu cepat merespon rengekannya?), saya mulai membongkar bawaan. Mumpung lagi semangat, di lantai saya kumpulkan bahan-bahan yang diperlukan:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
- sekantong kresek kain bekas</div>
<div style="text-align: justify;">
- benang 4 warna, jarum pentul, dan gunting</div>
<div style="text-align: justify;">
- kertas hvs putih</div>
<div style="text-align: justify;">
- bollpoint, penggaris dan meteran gulung</div>
<div style="text-align: justify;">
- Jangan lupa boneka barbie-nya buat ukuran baju.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama saya ambil kertas, rencananya mau bikin pola baju. Tapi setelah ukur sana sini si boneka, trus srat - sret gambar pola di kertas. Sejurus kemudian, kertas dan gambar pola yang ga jelas tadi langsung saya tinggalkan. <i>Hopeless</i>? Gak! Ngapain pusing2 bikin pola. Saya ambil saja baju barbie yang sudah jadi, trus copy ukurannya ke kertas. Lantas potong kertas itu dan tempel pake jarum pentul ke kain. Gunting. Beres!</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang tinggal jahit nih. Saya jahit pake tangan dengan tehnik jelujur. Bukan karena paling sederhana dan mudah, tapi emang cuma teknik itu yang saya bisa. Tapi yah...mudah lepas juga sih jahitannya. Ga apa2 deh. Namanya juga pemula.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oiya, pada model baju pertama, saya niru model baju di blog <a href="http://www.lestarikhanty-ii.blogspot.co.id/2013/12/cara-mudah-membuat-baju-barbie-tutorial.html" target="_blank">INI</a> . Tapi karena saya lihat model ini aslinya terlalu sederhana banget, akhirnya saya tambahkan bisban biru di leher dan di pinggangnya, trus saya juga bikinkan roknya dari bahan sama pake variasi bisban juga. <i>And you know what</i>? bisban itu sebetulnya tali <i>name tag</i> suami yang udah ga kepake, hahaha.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYhWeqozIfM6E_wgAaZHzApdGdmzrzGiGPP7Pq8vorvRi2roZOmGrWbWSMCqTvh63-Z-6I_kFY2udC3kzvtBeig8-T_gnjHylf6KtPAdC2A8cDXjhHrfx4vCtuhlNVAV-EAz9i2CkpYfqv/s1600/2015-11-13+02.02.34.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYhWeqozIfM6E_wgAaZHzApdGdmzrzGiGPP7Pq8vorvRi2roZOmGrWbWSMCqTvh63-Z-6I_kFY2udC3kzvtBeig8-T_gnjHylf6KtPAdC2A8cDXjhHrfx4vCtuhlNVAV-EAz9i2CkpYfqv/s320/2015-11-13+02.02.34.jpg" width="141" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">model kimono pake rok</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK4lsoS3Opi8heWV4y2XU8HsHRfNGR-FK-ZQ4i8iBt3cs7HR18_5wxCL4nHWB-RG-nt_Iyl8duew1Wtq3p40rHJntpXbhIlbrXIovsne5Bnj-KQvUy1CVypw5f21N47uig5j5Vo-2tFs-V/s1600/2015-11-12+20.23.18.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiK4lsoS3Opi8heWV4y2XU8HsHRfNGR-FK-ZQ4i8iBt3cs7HR18_5wxCL4nHWB-RG-nt_Iyl8duew1Wtq3p40rHJntpXbhIlbrXIovsne5Bnj-KQvUy1CVypw5f21N47uig5j5Vo-2tFs-V/s320/2015-11-12+20.23.18.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>name tag</i> setelah dibantai!</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terus, pada model baju kedua, roknya saya copy dari model rok barbie yang udah ada. Pas atasan saya tempelkan sedikit kain berpayet- kayaknya sisa kebaya. Kujahit asal begitu saja. Sebagai pemanis kutambahkan pita bekas parcel lebaran di bagian pinggang (sebetulnya fungsi utama pita itu buat mengencangkan bagian pinggang yang kedodoran, mengingat saya blom bisa jahit di pas pinggang). Dan hasilnya? <i>not bad for beginner</i>. <i>And this is really a Real Hand-made. No sewing machine intervention</i>!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjDxtJPAE_AjvxffbMlnn4pkto0yiqjETRW-2Brz7PLI94RJy8_AkNCIEXvH-ZNNPPDSYOH575xIIKI4_yvq2MVkhTfTLYAdh-j-wyaE5A7yy6ULHmOvkWcqhqhwxtNoVbquuCtQLuiKOG/s1600/2015-11-12+20.16.45.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjDxtJPAE_AjvxffbMlnn4pkto0yiqjETRW-2Brz7PLI94RJy8_AkNCIEXvH-ZNNPPDSYOH575xIIKI4_yvq2MVkhTfTLYAdh-j-wyaE5A7yy6ULHmOvkWcqhqhwxtNoVbquuCtQLuiKOG/s320/2015-11-12+20.16.45.jpg" width="210" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pitanya bisa di-variasikan</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbhFHUXptwlmLKe6qjCaF6Hbl1UzqyxzHCnsOlBxaA3DXYAK1_R6pu0GVugW1p_wRCC1pX6Rg1Fh2YfIoOyp7S6V9MhlPognQiLQoTce7L0huOnx_ZPhL_wGZUxgBKXLPE4qPozMn4IvH/s1600/2015-11-13+02.02.40.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDbhFHUXptwlmLKe6qjCaF6Hbl1UzqyxzHCnsOlBxaA3DXYAK1_R6pu0GVugW1p_wRCC1pX6Rg1Fh2YfIoOyp7S6V9MhlPognQiLQoTce7L0huOnx_ZPhL_wGZUxgBKXLPE4qPozMn4IvH/s320/2015-11-13+02.02.40.jpg" width="143" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">pita jadi baju</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pagi harinya, pas Jasmine bangun, dengan bangga kuperlihatkan dua baju boneka barbie sederhana hasil kebut semalam (dia cuma bisa menemaniku menjahit sampe jam 21.00).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia tersenyum senang. Sejurus kemudian, sambil menimang-nimang bonekanya dia bilang: <i>yuk kita bikin lagi yang banyak Mah, trus kita jual</i>. <i>Uangnya ntar buat beli barbie lagi! </i>Wakkkk.... ternyata buah jatuh tak jauh dari pohonnya! *otakbisnis sapa nih?*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Anyway</i>, saya yang tadinya ga bisa menjahit karena males dan ga ada bakat, dengan semangat 45 bisa menjahit 2 baju boneka barbie dalam semalam. Karena apa? karena rengekan Jasmine.<br />
Ternyata, anak bisa menjadi sumber energi kita untuk beraktivitas dan berkreasi.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-6721904488486942852015-11-18T16:17:00.002+07:002015-11-19T09:02:48.379+07:00Inilah Mimpi-Mimpiku di Masa Lalu<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8S0V7JK9EfGpAo1TCZg3yFk3bsUzpnGaMy7BrMxqbZoasriTnExfd9x5ubF8_igHueHq2dZDyiUzT08-PBO5G7zvCroKDkvqKPV_CkpjTObZmJgswkuDnekH5SvY9P9UD7ICknpg7JVHU/s1600/IMG02351-20150526-0821.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8S0V7JK9EfGpAo1TCZg3yFk3bsUzpnGaMy7BrMxqbZoasriTnExfd9x5ubF8_igHueHq2dZDyiUzT08-PBO5G7zvCroKDkvqKPV_CkpjTObZmJgswkuDnekH5SvY9P9UD7ICknpg7JVHU/s320/IMG02351-20150526-0821.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kutepati janji, slalu mengantarnya ke sekolah</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Entah kenapa, tadi pas buka blog ini, saya iseng membuka postingan lama saya. Penasaran sejauh mana perkembangan cara bertutur saya di blog ini. Dari mulai bergaya anak gaul di awal-awal blog berdiri (yang bikin malu hati), hingga sekarang gaya bertutur saya yang sok bijaksana - bijaksini. </div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, diantara sekian postingan lama, saya baca postingan saya yang judulnya <a href="http://www.pop282007.blogspot.co.id/2010/07/berpacu-dengan-waktu.html" target="_blank">Berpacu Dengan Waktu</a>. Inti postingan itu adalah keluh kesah saya atas aktivitas rutin pagi hingga malam saat masih bekerja di Jakarta dulu.<br />
Di pagi buta saya harus bergerak cepat ngurus anak2 dulu sebelum berlari mengejar kereta. Trus larut malam saat anak2 sudah tidur, saya baru sampai rumah. Tuhan, sampai kapan itu berakhir? sampe pensiun? Begitu isi keluhan saya di postingan tadi.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
And Now, here I am : keluhan saya, jeritan hati saya, dan mimpi-mimpi saya - agar bisa menyiapkan makan dan bekal sekolah anak2, agar bisa mencium kening mereka dan melambaikan tangan saat mereka berangkat sekolah - Telah didengar Allah, Yang Maha Berkuasa atas segalanya. Sungguh, Allah telah mengabulkan semua mimpi-mimpi saya itu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="color: red; font-family: Impact, sans-serif; font-size: 20px; font-stretch: normal; margin: 0px; position: relative; text-align: center;">
فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
<h2 class="text-left" data-reactid=".hw6978afb4.0.1.2.0.0.2.$55-21-ayah.1.1:$1.1" style="box-sizing: border-box; color: #939598; font-family: 'Times New Roman', sans-serif; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 25px; margin-top: 5px; text-align: left;">
<small data-reactid=".hw6978afb4.0.1.2.0.0.2.$55-21-ayah.1.1:$1.1.0" style="box-sizing: border-box; color: #777777; line-height: 1;"><i><span style="font-size: normal;">Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?</span></i></small></h2>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Itulah kutipan ayat dari surat Ar-Rahman yang pas kena buat saya. Sepertinya saya harus banyak bersyukur, karena Allah telah mengabulkan semua impian saya di masa lalu. </div>
<div>
Jika saat ini saya menghadapi kesulitan atau ada sesuatu hal yang menjengkelkan, baik yang muncul di kantor (Bogor) maupun oleh tingkah anak2 di rumah, itu tak seberapa! Saya harus me-<i>remind myself, </i>bahwa semua kesulitan dan kekesalan itu lebih baik dibandingkan saat saya masih bekerja di Jakarta dulu. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan bila saya pikir2 kembali, sepertinya tidak hanya mimpi tentang pindah tempat kerja ke Bogor saja yang telah Allah kabulkan. Masih banyak lagi yang lain, yang tidak bisa kusebutkan disini. </div>
<div>
Yang jelas, teruslah bermimpi dan berdoa tiada henti, karena Allah Maha mendengar dan Maha bijaksana. Ingatlah <i>quote</i> Andrea Hirata dalam novelnya Laskar Pelangi : <i>Bermimpilah, Karena Tuhan Akan Memeluk Mimpi-Mimpimu.</i>..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<h2 class="text-left" data-reactid=".hw6978afb4.0.1.2.0.0.2.$55-21-ayah.1.1:$1.1" style="box-sizing: border-box; color: #939598; font-family: 'Times New Roman', sans-serif; font-weight: 500; line-height: 1.1; margin-bottom: 25px; margin-top: 5px; text-align: left;">
<small data-reactid=".hw6978afb4.0.1.2.0.0.2.$55-21-ayah.1.1:$1.1.0" style="box-sizing: border-box; color: #777777; line-height: 1;"><i><span style="font-size: normal;">Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?</span></i></small></h2>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
</div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-64881144821388692042015-11-12T12:39:00.002+07:002015-11-18T16:28:36.228+07:00Kesempatan Kedua<div style="text-align: justify;">
Waktu berlalu begitu cepat, sudah setengah tahun tidak mem-post kan sesuatu di blog ini. Perpaduan antara kurangnya minat menulis dan koneksi internet di kantorku yang sering <i>error</i> hingga menghambat produktifitas blog ini. Dan bila sekarang mendadak ada dorongan untuk menulis lagi, itu karena duka. Duka yang menggiringku kesini.<br />
<br />
Kukatakan tahun ini adalah tahun yang mengharu biru bagiku dan keluarga besarku. Kami sedang menghadapi banyak ujian dan cobaan (kami anggap begitu. Rasanya lebih enak daripada disebut 'musibah'). Ujian dan cobaan itu berbentuk segala rupa. Dan setiap kali kami berhasil melaluinya, kami bersyukur luar biasa.<br />
Mungkinkah ini salah satu peringatan dari Allah karena selama ini kami 'kurang' mengucap 'syukur'? mungkin saja. Tapi mungkin juga karena selama ini kami terlalu banyak dinina-bobokan oleh kesenangan, hingga Allah khawatir kami terlena dengan segala kesenangan itu. Sungguh, jika demikian Allah sangat menyayangi kami. Allah tidak ingin kami lupa bagaimana rasanya sedih, susah dan cara menghiba pada-Nya. Bukankah Allah paling suka melihat hamba-Nya banyak berdoa dan meminta ?<br />
<br />
Dari sekian banyak ujian, ada satu yang paling membuatku benar2 menangis: ujian sakit yang sedang menimpa kakak tercintaku. Yang membuat kami semakin sedih, kami baru tau setelah anaknya alias keponakan kami memaksa sang ibu untuk melakukan serangkaian test guna memastikan sejauhmana penyebaran penyakit tersebut. Dan kini hasilnya sungguh mengkhawatirkan.<br />
<br />
Kakakku satu itu memang orangnya cenderung pendiam. Dia tidak suka bercerita tentang kehidupannya kepada kami adik-adiknya, termasuk bercerita soal penyakitnya. Mungkin dia tidak ingin kami turut memikirkan penderitaannya disaat kami sendiri sedang banyak ujian/cobaan. Tapi jadi beginilah akhirnya, kami sedih dan menyesal. Kalau saja dia cerita dari dulu, mungkin kami sekeluarga akan berdiskusi guna menentukan apa langkah pengobatan terbaik yang harus diambil.<br />
Ya, sekarang nasi sudah menjadi bubur. Kata dokter, penyakit itu sudah menyebar hampir keseluruh organ tubuh. Meski demikian, kami tetap berusaha untuk menempuh berbagai proses pengobatan baginya. Kami tak peduli pendapat orang dan ahli kedokteran yang menyatakan bahwa penyakit itu mematikan dan bila sudah mencapai stadium 4 maka akan susah untuk disembuhkan. Kami percaya, jika Allah berkehendak maka segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin. Termasuk kesembuhan kakak-ku. Yang penting sekarang kami tetap berusaha sambil berdoa. Semoga Allah memberikan kesembuhan bagi kakakku; memberikannya kesempatan kedua untuk hidup menjadi pribadi yang lebih baik, dan Allah memberi kami kesempatan kedua untuk lebih peduli padanya.<br />
<br />
Ada satu doa yang sering kubaca selesai sholat Dhuha di sudut mushola kantor. Doa yang jika selama ini aku membacanya tanpa ekspresi, namun entah kenapa setelah datangnya ujian yang menimpa kakakku, kubaca doa ini dengan sepenuh hati diiringi derai airmata. Ingin kuberikan doa ini pada kakakku, agar dia selalu membacanya setiap waktu.<br />
<br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: medium;"><span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: large; line-height: 14.4px; text-align: start;"><b>إِلَهِي كُلَّمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ نِعْمَةً قَلَّ لَكَ عِنْدَهَا شُكْرِي, وَكُلَّمَا ابْتَلَيْتَنِي بِبَلِيَّةٍ قَلَّ لَكَ عِنْدَهَا صَبْرِي. فَيَا مَنْ قَلَّ شُكْرِي عِنْدَ نِعَمِهِ فَلَمْ يَحْرِمْنِي, وَيَا مَنْ قَلَّ صَبْرِي عِنْدَ بَلاَئِهِ فَلَمْ يَخْذُلْنِي, وَيَا مَنْ رَآنِي عَلَى الْمَعَاصِي فَلَمْ يَفْضَحْنِي, وَيَا مَنْ رَآنِي عَلَى الْخَطَايَا فَلَمْ يُعَاقِبْنِي عَلَيْهَا, صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي وَاشْفِنِي مِنْ مَرَضِي, إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ </b></span></span></span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif; font-size: 12px; line-height: 14.4px; text-align: start;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small; line-height: 14.4px;"><br /></span></span></span></span>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px; text-align: start;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif; line-height: 14.4px;"><i>Tuhanku, acapkali nikmat yang Engkau anugerahkan kepadaku, sedikit sekali aku berterima kasih kepada-Mu atas nikmat tersebut.</i></span></span></span></span><br />
<span style="font-family: "courier new" , "courier" , monospace; font-size: small;"><i><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Dan setiap bencana yang Engkau timpakan kepadaku, kesabaranku kepada-Mu sangat sedikit ketika menghadapinya.</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Wahai yang menerima rasa syukur yang sedikit atas nikmat yang di anugerahkan-Nya, Dia tidak mencegahku (untuk tetap memperoleh nikmat-Nya)</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Wahai yang menerima kesabaran yang sedikit terhadap bencana yang diturunkan-Nya, Dia tidak menelantarkanku.</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Wahai yang melihatku dalam maksiatku, dan Dia tidak mengungkapkannya (di hadapan mahluk yang lain).</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Wahai yang melihatku dalam kesalahan-kesalahan, Dia tidak (segera) menghukumku atas kesalahan-kesalahan tersebut.</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Sampaikanlah Salawat kepada Nabi Muhamad SAW dan keluarganya.</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: xx-small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Ampunilah dosaku, sembuhkanlah aku dari sakitku.</span></span></span></span><br /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: xx-small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;">Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.</span></span></span></span></i></span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: xx-small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-size: small; line-height: 14.4px;"><i><br /></i></span></span></span></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;"><i><br /></i></span></span></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: small;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "helvetica" , "arial" , "tahoma" , "verdana" , sans-serif;"><span style="font-family: "verdana" , sans-serif; font-size: small; line-height: 14.4px;"><i><br /></i></span></span></span></span></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-27361197760864913222015-04-24T15:37:00.001+07:002015-04-24T15:46:01.533+07:00Simphony yang Indah<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJleEXP654LWVDd8H5DyAK28-Vp1EgCHg9KXh8Prl2bS0qrCLyr17Rg9YcoqcgusB9vfmAGQQj9BM5NbKQ9uja9yqvez99PZtYDi7r4DOjjJ8wSxR1JofxBnfa5tjterFnLITtufLh7LbU/s1600/August_rush_poster.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJleEXP654LWVDd8H5DyAK28-Vp1EgCHg9KXh8Prl2bS0qrCLyr17Rg9YcoqcgusB9vfmAGQQj9BM5NbKQ9uja9yqvez99PZtYDi7r4DOjjJ8wSxR1JofxBnfa5tjterFnLITtufLh7LbU/s1600/August_rush_poster.jpg" height="320" width="215" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source: wikipedia</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Kalo seringkali orang bilang bahwa hiduplah mengikuti kemana air mengalir (kayak jargon produk pipa ya?) atau ada juga yang bilang hidup mengikuti kemana angin bertiup, maka di film ini kamu bakal temukan seorang anak yang hidupnya mengikuti suara musik. Suara musik itu pertama kali dia temukan bukan dari instrumen musik. Tapi bersumber dari gesekan rerumputan yang ditiup angin, siulan sang polisi, bahkan lonceng angin yang gemerincing di atas jendela. Musiklah yang membimbing langkah kakinya hingga dia meninggalkan Panti Asuhan tempat dia dibuang oleh sang kakek -sesaat setelah kelahirannya. Kelak dengan keahliannya bermain musik pula yang mengantarkannya hingga bertemu kembali dengan kedua orangtuanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya nonton film ini sungguh tanpa sengaja. Biasanya film yang saya tonton adalah film yang sedang rame dibahas di bioskop. Tapi kali ini saya nonton film yang sepertinya malah ga pernah beredar di bioskop2 Indonesia. Pertama kali tertarik film ini karena judulnya mirip film "<i>Premium Rush</i>". Kupikir temanya sama juga tentang pekerja keras (saya paling suka film yang bercerita tentang pekerja keras, bisa memotivasi diri!). Setelah saya lihat <i>review</i>-nya di <a href="https://www.commonsensemedia.org/" target="_blank">Commonsensemedia</a> , ternyata temanya tentang cinta-kehilangan-keluarga.<br />
<br />
Rasa ketertarikan saya untuk menonton film ini, utamanya karena ada unsur musik dalam film ini. Sebagai pencinta musik, rasanya kalo suatu film tanpa ada unsur musiknya serasa hambar. Film musikal terakhir yang saya tonton adalah "ANNIE". Ini film bagus banget. Film jadul yang diremark versi 2000-an. Lagunya pun diarransemen sedemikian rupa oleh Shia jadi lebih indah dan lincah.<br />
<br />
Kembali ke film <i>August Rush</i>, film ini ceritanya sederhana saja, tapi 'kena' di hati dan rada sedih. Saya sempet berkaca2 dalam beberapa adegan. Dan adegan yang bikin saya terkesan adalah saat si anak dengan rasa penasaran menyentuh gitar untuk pertama kalinya. Terus dia takjub dengan bunyi denting yang muncul saat senar dipetik. Ngomong-ngomong soal petik gitar ini, ada satu adegan yang bagi saya terkesan agak <i>impossible: </i>saat si anak yang sama sekali belum pernah belajar musik (<i>boro2 belajar, kenal pun kagak) </i>mendadak langsung mahir memainkannya dengan cara unik -dipetik dan dipukul2 bak kecapi. Meski dimainkan dengan cara unik, tapi menghasilkan alunan musik cantik dan bikin orang2 sekelilingnya penasaran: siapakah yang main musik indah pas tengah malam?<br />
<br />
Mungkin kepiawaian si anak tadi dinamakan bakat alam, mengingat sang ayah adalah penyanyi dan pemain musik bergenre pop, sementara sang ibu bergenre classic. Jadi sepertinya tanpa harus belajar, sang anak bisa dengan mudah mencari sendiri bagaimana cara memainkan alat musik. Dan bakatnya pun semakin terasah, saat sang anak dimasukan sekolah musik. Meski sebagai murid terkecil satu2nya di kelas- dia bisa menjadi komponis yang mengagumkan, mengalahkan yang lebih tua.<br />
<br />
Film sederhana ini ditutup dengan alunan simphony yang indah. Siapa komposernya? si anak. Melalui sebuah konser kecil di taman, si anak berhasil menggerakan hati sang ayah di satu tempat, dan sang ibu di tempat lain untuk mencari-cari siapakah yang telah memainkan simphony yang indah itu.<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-16247566695414559042015-04-14T11:07:00.000+07:002015-04-16T15:18:13.070+07:00Maraknya Tempat Kuliner di Bogor<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah anda sering berkunjung ke kota Bogor? kalo sering, dan begitu sampe Bogor hobi anda adalah berkeliling-keliling kota, maka anda temukan hampir semua sudut kota Bogor jadi tempat wisata kuliner. Dari mulai gang sempit sampe jalan protokol, penjual makanan bertebaran. Satu sisi kita tak usah khawatir kelaparan karena di tiap sudut dan belokan ada tukang makanan, tapi sisi lain kota jadi makin ga karu-karuan. Apalagi, tau sendiri, dimana ada warung makan, disitu ada sampah. Syukur2 si pedagang sadar diri, abis selesai jualan- beres-beres- gerobak jualan berikut sampahnya ikut dibawa pulang. Sayangnya, kebanyakan selesai jualan meninggalkan tumpukan sampah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maraknya tukang makanan di sepanjang trotoar, beberapa waktu lalu sudah diatasi oleh walikota Bogor dengan menugaskan Satpol PP untuk membabat habis para penjual yang memanfaatkan trotoar tidak sesuai fungsinya. Jalan sepanjang menuju kantor saya, termasuk tempat favorit orang berjualan. Saat beres-beres Satpol PP bulan lalu, jalan saya termasuk yang dibabat habis. Seperti biasa, begitu konvoi mobil Satpol PP muncul, para pedagang pun sibuk selamatkan dagangan, termasuk gerobak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu ada pembersihan itu, kebetulan saya lagi sholat sunah di musholla. Lagi khusuk-khusuknya berdoa, tiba-tiba suara geradag-gerudug keras mendekat, diiringi suara orang-orang ribut. Saya yang lagi sholat -hilang konsentrasi- penasaran ada apa. Apakah ada kerusuhan? saya paling takut sama kerusuhan. Kantor saya deket sama sekolahan swasta yang doyan tawuran. Sudah beberapa kali orang2 kantor menyaksikan anak sekolah ditonjokin, ditendang, dikeroyok sampe babak belur. Saya sendiri engga berani lihat, cuma denger dari cerita teman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selesai sholat, saya lihat ternyata suara geradag-gerudug tadi berasal dari gerobak rokok yang didorong ke dalam halaman kantor saya, waduh! Kantor saya memang lokasi strategis buat menyelamatkan diri. Petugas Satpol PP tentunya ga akan berani memasuki wilayah kami. Wilayah kantor kami ibarat Kedutaan Besar negara yang punya imunitas. Sebenarnya mereka tidak diperbolehkan memasukan gerobaknya ke kantor kami, tapi kata temenku, mengingat unsur 'kasihan' dan kebetulan kami kenal dekat dengan pemilik gerobak -yang sudah lama mangkal depan kantor- yah..untuk kali ini si pemilik gerobak dipersilahkan menyimpan gerobaknya sampe Satpol PP pergi. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya lihat beberapa orang dengan raut muka ketakutan, khawatir dan lelah-sehabis dorong-dorong gerobak yang ukurannya lumayan besar. Melihat itu, ada rasa iba. Apalagi kalo pas di TV suka lihat tuh yang di Jakarta, Satpol PP-nya yang terkenal galak-galak, tanpa ampun mengangkut gerobak berikut isi-isinya. Sementara si pemilik, kalo perempuan sampe nangis-nangis, termasuk anaknya yang kecil ikut2an nangis dan jerit-jerit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gerakan beres-beres jalan dan trotoar oleh Satpol PP, sayangnya tidak berjalan konsisten dan rutin. Cuma kali itu saja saya lihat ada pembersihan. Besoknya? jalan dan trotoar kembali 'gegap gempita' dengan gerobak makanan dan tumpukan sampah. Padahal pas kemarin setelah pembersihan, jalanan terasa lenggang. Sore harinya pas pulang jalan kaki trotoar terasa nyaman banget. Badan ga perlu mepet-mepet bersenggolan dengan orang lain karena sebagian trotoar dipake gerobak jualan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudahlah, lupakan tentang gerobak dan Satpol PP, itu tugasnya Pemkot Bogor. Sekarang kita kembali ke tempat kuliner seperti yang saya bilang di awal, yang sekarang banyak bertebaran di kota Bogor. Coba sekali-kali anda melewati Jalan Ahmad Yani. Jalan yang terkenal dengan kerimbunan pepohonan (banyaknya pohon kenari), kebersihan-kerapihan jalan dan trotoarnya, sekarang hampir semua bangunan di jalan itu berubah fungsi menjadi tempat makan. Pada umumnya bentuk bangunan di sepanjang jalan Ahmad Yani adalah bangunan peninggalan Belanda atau model jadul dengan halaman yang luas. Maka buat para pengusaha kantong tebal, wilayah ini ideal buat bikin resto/cafe.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicFh1IfxzF-ZZZOuHIJoPFRy5khRZGNz6-wBRHQc2Wr4v4CFrP9dj0So4IWI0YVvMlGIRupHjbj0pFLpftvagUvsFspMk4Jh8BgW1-0fTsq-PXLY2G9cDfnuXwUhdFax8jgjuRho-zNb3q/s1600/fish+and+chef+pic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicFh1IfxzF-ZZZOuHIJoPFRy5khRZGNz6-wBRHQc2Wr4v4CFrP9dj0So4IWI0YVvMlGIRupHjbj0pFLpftvagUvsFspMk4Jh8BgW1-0fTsq-PXLY2G9cDfnuXwUhdFax8jgjuRho-zNb3q/s1600/fish+and+chef+pic.jpg" height="267" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">makanan khas cafe</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya perhatikan dalam beberapa bulan ini sudah ada 2-3 tempat makan. Dari mulai model cafe tenda (halaman rumah yang besar diubah jadi tenda cafe) sampe dengan resto modern. Lama-lama, jalan Ahmad Yani berubah seperti Jalan Pajajaran yang sekarang penuh dengan FO dan cafe. Cuma bedanya, kalo jalan Ahmad Yani pengunjung bisa memarkir mobil dengan leluasa karena halamannya rata2 luas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian banyak cafe dan resto yang bermunculan bak jamur di Jalan Ahmad Yani, sudahkah saya kunjungi semua? hehe..jujur saja tidak. Baru satu-dua yang saya kunjungi, itu pun karena gratisan bareng kantor. Selebihnya saya pilih pikir2 dulu. Selain karena perlu merogoh kocek sendiri, juga karena menu yang disajikan kurang sesuai dengan selera saya, Semua cafe dan resto itu hampir semua memberikan menu sama: makanan eropa. Beberapa memang ada yang spesialis ke makanan tertentu seperti Iga bakar atau tahu petis. Tapi saya lebih suka masakan rumahan ala bu kantin di kantor saya. Sehat dan murah meriah!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfLFugUPwXP_HJtBKKAFRJMkj8zDn28BtEGhhV10RYSul2tUSHWAxq9PsQIX_kaB5yuB010_08_FYVHPIuv-mYmlSOaJbG3WaXIzdASpJLkmDhuq3Uy60rLe2yauQhXsPZTcjI5TlG_EsW/s1600/fishchef.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfLFugUPwXP_HJtBKKAFRJMkj8zDn28BtEGhhV10RYSul2tUSHWAxq9PsQIX_kaB5yuB010_08_FYVHPIuv-mYmlSOaJbG3WaXIzdASpJLkmDhuq3Uy60rLe2yauQhXsPZTcjI5TlG_EsW/s1600/fishchef.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">rumah tua jadi resto/cafe</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Menjamurnya cafe dan resto di sepanjang jalan Ahmad Yani tentunya merubah wajah jalan yang selama ini terkenal sepi dan syahdu. Semoga saja, jalan tersebut engga akan berubah jadi macet dan padat seperti Jalan Pajajaran. Selain itu, semoga keberadaan cafe dan resto berdampak positif buat menyedot tenaga kerja penduduk sekitarnya. Dan jangan lupa, <i>No drug No alcohol</i>!<br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-43108011845597699182015-04-08T15:47:00.004+07:002015-04-09T08:37:01.709+07:00Film Layak Tonton<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTeo3A0s1XklvWWHVoooHXhG4QgT9-GfA2T8qUzZdm0-J5Etmu0STu5hfXURcKmaMQa1iiqsfkKw2ezdmICNvmyYiw-eZsfos_zKEmYFh7avSjwYIGDTT392UZPhkQaApPq3RBJujcIWRa/s1600/elfe.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTeo3A0s1XklvWWHVoooHXhG4QgT9-GfA2T8qUzZdm0-J5Etmu0STu5hfXURcKmaMQa1iiqsfkKw2ezdmICNvmyYiw-eZsfos_zKEmYFh7avSjwYIGDTT392UZPhkQaApPq3RBJujcIWRa/s1600/elfe.jpg" height="400" width="307" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">'the hobbit' - salah satu film hollywood yang 'bersih''<br />
dari adegan 'ehem-ehem'</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nyaris setahun berlalu. Saatnya bersih-bersih blog. Pas tadi pagi saya buka blog ini, banyak kecoa dan sarang laba-laba dimana-mana. Kasihan nih blog dibikin mangkrak ama pemiliknya. Dikontrakan engga, dijual apalagi (tentunya ga akan laku). Bukan karena sibuk kerja sehingga saya lupa sama blog tercinta ini. Kalo ada waktu luang, saya lebih senang baca berita dan nonton film. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngemeng-ngemeng soal film, di rumah penggemar film bukan hanya saya, tapi juga anak dan suami. </div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya suami suka beli di <i>Cibubur Square Rest Area</i>. Disitu ada toko khusus film dengan kualitas bagus. Saya ga tau itu film bajakan atau bukan *berlagak polos*. Kalau pun bajakan, masa iya toko nya besar dan berderet diantara toko-toko lain dalam mall tersebut? bukan digelar layaknya lapak2 pinggir jalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kebiasaan suamiku, kalau beli film asal beli saja dan sampai rumah langsung nonton. Engga di-filter apakah itu layak tonton semua umur atau tidak. Padahal anak-anak suka ikut nonton juga. Apalagi kedua anak lelakiku lebih doyan film <i>action, thriller </i>plus horror macam <i>Fast and Furious</i>, <i>Annabelle </i>dibanding nonton <i>Toy Story</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau mereka nonton bareng kami, tentunya kami bisa langsung menjelaskan jika ada adegan yang tidak masuk akal dan terlalu sadis. Terus jika mendadak ada adegan 'nyerempet-nyerempet' maka langsung kupercepat atau langsung kualihkan ke tv. Sayangnya, kami engga bisa full mengawasi mereka. Maka saat saya harus meninggalkan mereka di rumah, buru2 semua film kusimpan seaman mungkin. Tapi trik seperti itu lama-lama capek juga. Akhirnya kukatakan ke suami, sebelum beli film baiknya kami harus tau dulu isi film itu layak buat anak atau tidak?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sinopsis dan review film banyak bertebaran di blog maupun situs internet. Sayangnya tak semua menceritakan secara detail apakah film itu layak buat anak atau tidak, berapa banyak adegan yang sadis, adegan termehek-mehek dan berapa sering bahasa kasar diucapkan. Sehingga kadang saya terjebak. Kupikir film layak dan aman buat anak, eh ternyata di tengah film nyelip adegan 'seru'. Iiih...kadang saya gemes dengan film produksi hollywood. Kenapa sih slalu saja menyisipkan romance di film? ga bisakah film berjalan lurus2 saja? toh hubungan lelaki dan perempuan ga harus dibumbui <i>kiss-kiss-</i>an atau bahkan <i>sex minded</i>?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, setelah tanpa lelah mencari situs yang menyajikan review film yang bagus, akhirnya pada suatu hari tanpa sengaja menemukan satu situs luar yang sajikan <i>movie review</i> berkualitas. Namanya <span style="color: blue;">'</span><a href="https://www.commonsensemedia.org/" target="_blank">commonsensemedia</a><span style="color: blue;">'. </span>Situs yang punya slogan '<i>We rate, educate, and advocate for kids, families, and schools</i>' tersebut tidak hanya memberikan review cerita film, tapi juga memberikan poin-poin khusus mulai dari nilai-nilai positif, positif model sampai seberapa banyak bahasa kasar diucapkan. Selain itu, <i>commonsensemedia</i> juga menyajikan review film dari sisi orangtua dan anak. Kadang ada orangtua yang bilang '<i>tuh film ga bagus buat anak usia sekian, terlalu banyak adegan kekerasan</i>'. Nah terus pas bagian si anak yang review, ditulisnya '<i>film ini oke-oke saja buat anak seusiaku, saya ga takut meski ada adegan serem</i>'. Aha..dua sudut pandang yang berbeda dari 2 generasi! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal penting yang saya suka dari situs ini: review ini dari sudut pandang orang asing loh! secara mereka terkenal gaya hidupnya lebih bebas daripada orang timur. Jadi, kalo mereka kasih komen 'film ini terlalu banyak adegan dewasa dan ucapan kotor' <i>it means</i> tentunya tuh film makin ga layak buat ukuran kita sebagai orang timur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
OK, selamat menonton! jangan lupa, baca dulu review-nya di situs yang kusebut tadi!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Note:</i></b> <span style="font-family: Courier New, Courier, monospace;">harusnya saya dibayar sama <i>commonsensemedia</i> karena udah promosiin gratis situsnya ya? hehe..moga2 pemilik situs itu baca blog ini :D .</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<a class="read-more-close" href="https://www.commonsensemedia.org/movie-reviews/alexander-and-the-terrible-horrible-no-good-very-bad-day/user-reviews/adult#" style="display: block; text-align: right;"></a>Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-63349122220473662082014-09-05T16:36:00.002+07:002014-09-11T09:32:28.940+07:00Suatu Hari di Kebun Raya Bogor<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sesungguhnya ini bukan kali pertama saya berkunjung ke Kebun Raya Bogor (KRB). </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Meski sudah berkali2 kesini dan tiap hari saya selalu melewatinya, tapi rasa penasaran untuk 'ngubek' isi KRB tidak pernah pupus.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Biasanya saya ke KRB bareng keluarga, dan lokasi yang dituju selalu saja sama: lapangan luas dekat Cafe DeDaunan dan kolam teratai. Lokasi ini merupakan lokasi favorit para pengunjung. Hampir semua pengunjung menuju kesini. Selain karena lapangannya paling luas, ideal buat area anak2 main bola, lari-lari dan juga gelar tiker, lokasi ini juga dekat ke Mesjid dan toilet.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Imbas dari tiap kali ke KRB ke lokasi yang sama, maka bila ada orang tanya apa saja yang menarik di KRB? saya tak bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Sungguh, saya bukan pemandu wisata yang baik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Berangkat dari rasa ingin tau apa saja tempat menarik di KRB (dan demi memberikan jawaban memuaskan manakala ada yang bertanya lagi nanti), maka Jumat di akhir bulan Agustus lalu, bersama dua rekan kantor, kami olahraga jalan kaki 'ngubek' KRB. O'iya, fyi setiap Jumat kantor kami membebaskan karyawannya untuk berolahraga sampai menjelang waktu jumatan tiba. Khusus Jumat, kantor kami memang tidak membuka pelayanan ke publik. Tentu saja, kebijakan 'Jumat bebas' itu direspon semua karyawan dengan antusias. Sebagian ada yang memilih main bulutangkis, sebagian wanita bersenam ria, dan yang lainnya ada yang memanfaatkan dengan olahraga jalan kaki sekaligus berwisata seperti saya.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kami mulai start dari kantor pukul 07.30 WIB dengan berjalan kaki: menyusuri jembatan merah - jalan paledang - kantor batu hingga bertemu jalan besar Juanda dan Gerbang Utama KRB yang berada tepat di seberang lokasi wisata kuliner- Jalan Suryakencana. Udara sejuk pagi kota Bogor mengiringi langkah kaki kami. Ternyata jalan kaki berkilo-kilo jika dilakoni dengan gembira dan santai, asik juga.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Masuk KRB kami diharuskan bayar tiket Rp15 ribu per orang. Menurut rekan, harusnya kami bawa ID <i>card</i> kantor supaya gratis. Ah, mending bayar ajalah, daripada nanti malu karena udah nunjukin ID masih ditolak juga.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b><u>Komplek Makam Belanda.</u></b> Begitu masuk KRB, tujuan pertama kami adalah lokasi Bunga Bangkai. Sayangnya, saat kami kesana bunga tidak sedang tumbuh. Akhirnya kami cuma lewat dan terus menuju makam Belanda. Letak makam ini di tengah-tengah rimbunnya pohon2 bambu. Udaranya sejuk dan lokasinya cukup gelap. Padahal itu pagi2. Kebayang kan kalo datang kesini menjelang senja, atau malam? </span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzqrKHaVGxsNoG9In6GOxrXFcTYhs30rp7cnNkdwL5wk_-OkAI0QBg3861Z71v9K2J5X1a03mGP8RUfp3GD3PQO5RJVhBKZDV22SPMHDKtDfvy7QjBEGoKHr-RryAjEqWKMgow6XOjIeJz/s1600/IMG01624-20140822-0810.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzqrKHaVGxsNoG9In6GOxrXFcTYhs30rp7cnNkdwL5wk_-OkAI0QBg3861Z71v9K2J5X1a03mGP8RUfp3GD3PQO5RJVhBKZDV22SPMHDKtDfvy7QjBEGoKHr-RryAjEqWKMgow6XOjIeJz/s1600/IMG01624-20140822-0810.jpg" height="298" title="KRB Bogor" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">2 kuncen makam<br />
<img alt=":-)" class="emo delayLoad" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnkWNU2apECisim6B_XFCJs6QpWypaANf3yFva8YPmB2lhGp28mioiMY7hp069ih4zQLd5Grt4OPFfC_-LaZ1dkcziNDCv_z0c9ZGpJLSMQGIkZWWNjAt8dvQVXj3J_SwVZ6PYj0f5vas/s36/02.gif" style="cursor: pointer; max-height: 24px;" /></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_a6eNi4JNQMYDvh6pboWca65vGhglej_Rf1epcKlZ25KtI_6BuBTSVJJLyxPfWkMqJpIeS3IhjkEJyFxjybN7WEOo94Wi3fbumfi9wRk9R4Y7a2je3TDt-9wa937RDkVgeVOkXppPr1Be/s1600/IMG01623-20140822-0806.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_a6eNi4JNQMYDvh6pboWca65vGhglej_Rf1epcKlZ25KtI_6BuBTSVJJLyxPfWkMqJpIeS3IhjkEJyFxjybN7WEOo94Wi3fbumfi9wRk9R4Y7a2je3TDt-9wa937RDkVgeVOkXppPr1Be/s1600/IMG01623-20140822-0806.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sesuai catatan di prasasti yang ada di depan komplek makam, makam ini usianya lebih tua dari KRB tahun 1817. Jumlah makamnya sih cuma sekitar 40-an. Tapi makamnya tertata lumayan apik dalam satu lokasi. Saat datang ke makam, kami bertemu satu keluarga berjumlah 5 orang yang sedang asik foto-foto depan makam. Rupanya mereka sudah lama disitu, karena tak lama kemudian mereka pun beranjak meninggalkan kami bertiga. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tidak menghabiskan waktu lama kami berada di sekitar makam. Setelah sekilas baca2 riwayat para penghuni makam yang tertera di batu nisan dan puas berfoto ria, maka kami pun buru2 berlalu dari situ. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><b><u>Petilasan Bung Karno</u></b>. Dari makam Belanda, kami lalu mengambil rute yang jarang dilewati orang. Sengaja ambil rute ini, mumpung saya sedang bersama kawan perjalanan yang hobi blusukan! Tentunya kalo ke KRB bersama keluarga, saya engga akan melewati rute ini bukan? Rute yang kami ambil ini agak memutar dan jauh dari keramaian. Namun sisi positifnya, tanpa sengaja kami bisa menemukan Petilasan Bung Karno, sumur keramat, dan makam keramat Ratu Galuh Mangkualam (istri kedua Prabu Siliwangi) beserta makam Panglima Perang dan Patih Prabu Siliwangi. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Petilasan Bung Karno berupa sebuah bangunan kecil terbuka yang menyerupai sebuah gazebo. Saat kami kesitu, tak ada pengunjung seorangpun. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di tengah2 bangunan terlihat beberapa tangkai bunga sedap malam dan bekas dupa dalam sebuah vas bunga. Selebihnya, yang kami temukan adalah sisa-sisa puntung rokok dan bekas gelas air mineral yang teronggok begitu saja di lantai yang kotor. Kebiasaan buruk sebagian besar masyarakat kita: buang sampah sembarangan. Menyebalkan!</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyEW41SgLH38SglVZu3zlU15Lcs1Ckb5w3pEmP9DSqRP-nnUO_b3uJuzHSZLYNuOFZZteYZPTVCNHlG7-WSmcH0HDjpDqmSuAz6p5bXRMuG1D2rZbNrVP7GiGlobV9B3TyVixJdUx7hntW/s1600/IMG01630-20140822-0840.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyEW41SgLH38SglVZu3zlU15Lcs1Ckb5w3pEmP9DSqRP-nnUO_b3uJuzHSZLYNuOFZZteYZPTVCNHlG7-WSmcH0HDjpDqmSuAz6p5bXRMuG1D2rZbNrVP7GiGlobV9B3TyVixJdUx7hntW/s1600/IMG01630-20140822-0840.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJszdyil70OORKy7gyhinfI3cdmHZq6sQMNG6SV3uwJEVe6HmRc4Ioqfa-MDAH1CP_ACZx2GHDdZIBYF6ugeIyZfLZUHSLnz4JFJg9ihKDPLvgSrkxzzPTxsN4aS_V5-QrQxVq1yLEPrf7/s1600/IMG01632-20140822-0841.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJszdyil70OORKy7gyhinfI3cdmHZq6sQMNG6SV3uwJEVe6HmRc4Ioqfa-MDAH1CP_ACZx2GHDdZIBYF6ugeIyZfLZUHSLnz4JFJg9ihKDPLvgSrkxzzPTxsN4aS_V5-QrQxVq1yLEPrf7/s1600/IMG01632-20140822-0841.jpg" height="298" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><u><b>Sumur Keramat Sipatahunan</b></u>. Dari Petilasan Bung Karno, kemudian kami mengambil jalan menurun ke arah Sungai CIliwung. Pas menuruni jalan, kami lihat di bawah sana diantara pohon-pohon rimbun, seorang pria mandi di sumur. Waduh,...ngapain tuh orang mandi di tengah2 hutan gini?</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Rekan perjalananku bilang ..<i>'itu pasti sumur keramat Sipatahunan</i>'. Menurut info yang dia tau, air sumur itu memiliki banyak kelebihan. Selain bisa mensucikan jiwa, juga bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Maka tak heran saat2 tertentu, ada orang yang mandi atau minum dari sumur itu. Hanya saja karena letak sumur ini yang tersembunyi dan jauh dari keramaian, maka tak banyak orang yang tahu keberadaan sumur ini. Kalo tidak, mungkin setiap pengunjung KRB akan menumpang mandi disini. Apalagi yang habis olahraga jalan kaki kayak kami gini. Di lokasi ini, <i>sorry no pic</i>, mengingat pas mau ngambil foto eh..ada yg lagi mandi! </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><u><b>Komplek Makam Keramat Prabu Siliwangi</b></u>. Tak berapa jauh dari sumur keramat, kami menemukan (lagi) komplek makam. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Konon menurut kuncen disitu, ini adalah makam </span></span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ratu Galuh Mangkualam (istri kedua Prabu Siliwangi) beserta makam Panglima Perang dan Patih Prabu Siliwangi.</span> Sebagaimana halnya suatu makam keramat, banyak orang yang datang ke makam ini dengan berbagai niat. Saat kami berkunjung ke makam itu, ada beberapa pengunjung makam. Kami sendiri tidak masuk ke dalam makam sang Ratu dan lebih memilih menengok dan mengambil foto dari luar pagar makam.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixr_C9WlI5A8QXTotvGQnQ2jTThrxJVYjxqlt1V-25jioQv3itTH51CI7RKbM6WUIkWZFNucL9ENVYJZPew1HbAUn2ydgcVJ-lORM9IlES7THs6b_dYTUB8KwK2mduHBUgUtnXEl-GcDvv/s1600/IMG01633-20140822-0845.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixr_C9WlI5A8QXTotvGQnQ2jTThrxJVYjxqlt1V-25jioQv3itTH51CI7RKbM6WUIkWZFNucL9ENVYJZPew1HbAUn2ydgcVJ-lORM9IlES7THs6b_dYTUB8KwK2mduHBUgUtnXEl-GcDvv/s1600/IMG01633-20140822-0845.jpg" height="298" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDp_cJL9fgO6RfoMkkrsfO5c8K7tF7hCxCEzwOF2SddgcVE4YD2qodWIW-FXOCkeOuEt8MRFCdjYNfBwSFSk8PGozkTbBRUS2syhR6KtQQYGfNV4XHv4khIpyN1ujvytVXIhLXs_ZkrQAo/s1600/IMG01634-20140822-0845.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDp_cJL9fgO6RfoMkkrsfO5c8K7tF7hCxCEzwOF2SddgcVE4YD2qodWIW-FXOCkeOuEt8MRFCdjYNfBwSFSk8PGozkTbBRUS2syhR6KtQQYGfNV4XHv4khIpyN1ujvytVXIhLXs_ZkrQAo/s1600/IMG01634-20140822-0845.jpg" height="298" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi905BIxbxxXXuzh68XhOdFMCKYb2zQdsX3DFDQV7S5-ImYXU6rt37OGoxSPBKYlzgeGKnq05NGHtkUzs1mlE3XaxOcmSHBaeYStcVSwJghQl9NNJZQWY_Pf2tHM1DgJq1QWwl2kHPjIE4b/s1600/IMG01636-20140822-0847.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi905BIxbxxXXuzh68XhOdFMCKYb2zQdsX3DFDQV7S5-ImYXU6rt37OGoxSPBKYlzgeGKnq05NGHtkUzs1mlE3XaxOcmSHBaeYStcVSwJghQl9NNJZQWY_Pf2tHM1DgJq1QWwl2kHPjIE4b/s1600/IMG01636-20140822-0847.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><u><b>Taman Sudjana Kasan</b></u>. Setelah berjalan cukup jauh dari makam keramat, kami tiba di sebuah taman cantik. Di taman ini terdapat patung laki-laki setengah badan, dengan tulisan 'Lebak Sudjana Kasan 18 Mei 1985'. Menurut info yang saya <i>search</i> di mbah google (setelah saya balik ke kantor) dijelaskan bahwa Bapak Sudjana Kasan adalah ahli Biologi Indonesia pertama yang mengelola KRB. Sebagai kenangan dan penghormatan atas kepemimpinannya, maka taman ini didedikasikan untuk beliau.</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dan ternyata menurut mbah google juga, di taman itu terdapat lambang burung Garuda yang bisa dilihat jelas di google map. Taman ini seringkali disebut taman bhineka. </span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDBTnDmRgQsH8uvd2XpZGyJilASklLb0z4ZsX0O56QtiQEFV4EEG4519qF9HlSUS4xonL77gILVihJbZe7vl-EZwH9uZPIgQcdkK3CSb-x2a59Ci7qgOXzWa1XnFLE5-vQqKwF2DppbwBH/s1600/IMG01645-20140822-0909.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDBTnDmRgQsH8uvd2XpZGyJilASklLb0z4ZsX0O56QtiQEFV4EEG4519qF9HlSUS4xonL77gILVihJbZe7vl-EZwH9uZPIgQcdkK3CSb-x2a59Ci7qgOXzWa1XnFLE5-vQqKwF2DppbwBH/s1600/IMG01645-20140822-0909.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoIQeOu-sFPPuf_IFe2lvh4TsqpYvTuXVPrmgQg1tm17EyZ-u8zL-cnM22l9naqPpvQfd0HcE7aoVVL9LYH11PHDfTQWMjJiXVqg5FflSsFAKo1qGEVj7ElZuuVVxTWv6g4YezHwcODGuf/s1600/IMG01646-20140822-0910.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoIQeOu-sFPPuf_IFe2lvh4TsqpYvTuXVPrmgQg1tm17EyZ-u8zL-cnM22l9naqPpvQfd0HcE7aoVVL9LYH11PHDfTQWMjJiXVqg5FflSsFAKo1qGEVj7ElZuuVVxTWv6g4YezHwcODGuf/s1600/IMG01646-20140822-0910.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IYIkTHABoS853YjtrEI9_K8ceHUfQ8mi3bR9pIm4yE3_LD1ukVU0DaAVVMQzDv4ZgOaVJqpbURWKhIIioc4gtgZEf-7mfxz4k85Og7IN8k9iSXGPdJ0mummEO-bf2nwZ9CK9Iz-krckh/s1600/IMG01647-20140822-0912.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IYIkTHABoS853YjtrEI9_K8ceHUfQ8mi3bR9pIm4yE3_LD1ukVU0DaAVVMQzDv4ZgOaVJqpbURWKhIIioc4gtgZEf-7mfxz4k85Og7IN8k9iSXGPdJ0mummEO-bf2nwZ9CK9Iz-krckh/s1600/IMG01647-20140822-0912.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Di taman ini kami -lagi-lagi- tidak bertemu banyak orang. Cuma menemukan seorang turis wanita Jepang yang duduk selonjoran sambil nyanyi2. Sepertinya dia habis mandi. Entah mandi dimana. Jangan2 abis nyebur di kolam taman?</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Keluar dari taman, kami kembali ke rute umum yang sekarang mulai banyak orang. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Tepat di depan taman anggrek kami menemukan kran Air minum gratis. Wah..serasa bertemu oase di gurun, kedua rekan saya yang dari tadi ga bawa minum, langsung bergegas ke arah kran. Yah, sayang sekali tadi botol air mineral saya yang sudah kosong malah dibuang, padahal bisa buat isi ulang. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6399286479496850763" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqY6t3l_lnHgum7lmXJMoRCre4oDIDlqzyOJT617gHMoVdw2psvblEC9ihlgLXAm5ECXX_athODWI109g5Qu_IDlKWChoISSCEtMc3JDro1yoKG3PjLHL5c8zXTcmFy0SC2Xo0TxRs2C1/s1600/IMG01650-20140822-0923.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="www.pop282007.blogspot.com" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGqY6t3l_lnHgum7lmXJMoRCre4oDIDlqzyOJT617gHMoVdw2psvblEC9ihlgLXAm5ECXX_athODWI109g5Qu_IDlKWChoISSCEtMc3JDro1yoKG3PjLHL5c8zXTcmFy0SC2Xo0TxRs2C1/s1600/IMG01650-20140822-0923.jpg" height="300" title="KRB Bogor" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Selesai melepas dahaga, kami memutuskan untuk istirahat sejenak di rerumputan. Sementara salah seorang rekan saya sibuk berusaha memetik buah bisbul yang pohonnya tegak berdiri tepat diseberang tempat kami duduk. Sayangnya buah bisbul yang matang adanya di batang pohon paling atas. Hingga rekan saya cuma bisa memetik yang masih mentah. Saya sendiri baru tau ada buah bernama bisbul. Katanya sih enak dan manis, itu kata rekan saya yang udah sering mencoba. Buah ini termasuk buah langka. Seperti halnya buah kacapi, buah huni dan buah jigong alias sawo Belanda. Eh...dimana ya cari buah2an itu? dulu waktu saya kecil, gampang sekali menemukannya. Banyak yang jual. Kenapa sekarang jadi menghilang?</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Hampir setengah hari kami menjelajahi KRB. Saya cukup puas. Selain berolahraga, juga sekalian berwisata. O'iya..sebelum lupa, lokasi2 menarik di KRB tadi posisinya ada di sayap kiri KRB, yang berarti berada di sekitar wilayah sempur dan jalan padjajaran (Bukan di sekitaran Pasar Bogor).</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sepanjang perjalanan pulang (kali ini memilih naik angkot karena udara sudah mulai panas terik), dalam pikiran saya mulai muncul ide2 akan kemana lagikah Jumat depan? Rasanya masih banyak obyek wisata bersejarah di Bogor yang belum saya jajaki. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><i>See you next friday</i>!! </span><br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-30483759330726303132014-07-25T08:26:00.001+07:002014-07-25T08:36:06.110+07:00Kulihat Ramadhan Semakin Menjauh...<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: right;">
</div>
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Aku lihat Ramadhan dari kejauhan. </span><br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Lalu kusapa ia hendak kemana?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Dengan lembut ia berkata: “Aku
harus pergi, mungkin jauh dan sangat lama. Tolong sampaikan pesanku untuk
orang MUKMIN....Syawal akan tiba sebentar lagi, Ajaklah SABAR untuk menemani
hari-hari dukanya, Peluklah ISTIQOMAH
saat dia kelelahan dalam perjalanan TAQWA, Bersandarlah pada TAWADHU saat kesombongan
menyerang, Mintalah nasehat QURAN dan
HADIST di setiap masalah yang dihadapi. Sampaikan pula salam dan terima kasih
untuknya, karena telah menyambutku dengan sukacita. Kelak akan kusambut mereka
di SYURGA dari pintu AR-ROYAN”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Aku lihat Ramadhan semakin menjauh</span></i><br />
<i><span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Lalu kubertanya dalam
hati : Apakah aku bisa bertemu dengannya
kembali di tahun nanti? Semoga Allah SWT
meridhoi..</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Verdana,sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b>Note:</b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">Tulisan
diatas dikutip dari milis tetangga. Saya baru sadar, kalo Ramadhan akan
segera berlalu dan menjauh. Sementara ibadah saya belum apa2. Betapa
meruginya saya?</span><br />
<br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-79110387270637823322014-07-22T09:47:00.002+07:002014-07-22T15:40:06.704+07:00Lupakan Pilpres, Saatnya Bernostalgia<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: inherit;">Awalnya saya cuma pengen tau apa bahasa Inggrisnya Kumis dan Janggut dalam bahasa Inggris. Maka seperti biasa, saya mengandalkan Mbah <i>google</i> untuk<i> translate</i> kata itu ke dalam <i>English</i>. Entah kenapa, pas saya ketik kata 'Janggut' di <i>google search</i>..eh yang keluar salah satunya malah "Cerita Pak Janggut dan Puteri Yang Manja". Ya ampun..saya bagaikan di lempar ke masa kanak-kanak dulu. Saya inget betul cerita Pak Janggut itu. Waktu kecil saya berlangganan majalah Bobo, nah biasanya Bobo suka kasih bonus buku cerita tipis di tengah2nya. Salah satunya cerita Pak Janggut itu. Yang paling berkesan adalah cerita Pak Janggut dan Putri Yang Manja itu. Gara-gara baca cerita ini, saya sampe penasaran bagaimana rasanya acar mentimun seperti yang dikisahkan di cerita Pak Janggut (dalam cerita, Putri Paulin yang manja, yang tadinya benci mentimun, lama2 jadi doyan..dan saya jadi penasaran pengen makan acara mentimun juga).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFMpN96m7fdeuh6r07O8f18vHFCgqf8jJETy-xfnPqwoWpgCQY3dBIajnP7qeIvFmHsrMBf2RRWKKbXoK6YekXYN50y0u1TcmuKlBnqOAlKU6njNiPbe8WHFI9X96Y0NA_YjPBBWnHP9rK/s1600/PakJanggut-Putri-yang-manja.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFMpN96m7fdeuh6r07O8f18vHFCgqf8jJETy-xfnPqwoWpgCQY3dBIajnP7qeIvFmHsrMBf2RRWKKbXoK6YekXYN50y0u1TcmuKlBnqOAlKU6njNiPbe8WHFI9X96Y0NA_YjPBBWnHP9rK/s1600/PakJanggut-Putri-yang-manja.jpg" height="320" width="250" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: <a href="http://www.tokobukukomik.pasarberingharjo.com/">www.tokobukukomik.pasarberingharjo.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dari Kisah Pak Janggut, saya pun jadi penasaran pengen cari buku2 lain yang dulu pernah saya koleksi. Diantaranya Kisah Lima Sekawan-nya <b>Enid Blyton</b>. Masih ingat, dulu setiap kali baca cerita ini, saya selalu membayangkan sebagai Anne, yang punya dua kakak laki-laki penyayang dan melindungi. Kisah Anne yang punya dua abang itu sepertinya sekarang terjadi pada Jasmine - putri saya, kebetulan Jasmine punya dua abang yang -meski sering mengganggunya- tapi <i>basically</i> sangat menyayanginya. </span><br />
<span style="font-family: inherit;">Sebenarnya bukan suatu kebetulan saya bisa suka dengan cerita Lima Sekawan ini. Saya membacanya, karena kedua kakak perempuan saya suka baca dan mengkoleksinya. Setiap kali selesai baca buku, mereka langsung bermain peran dan pura2 berpetualang ala Lima Sekawan. Sebagai adik, tentu saya merasa terhibur dengan ulah mereka dan jadi ikut penasaran pengen baca bukunya. Pikir saya, pasti bukunya bagus dan seru sampe bikin kedua kakak saya rada gila..hahah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghcG5V2MOfAAyRaHIe4PAlk6IKKuYz7C37gxNrdr5h9G_u098ESQ95XmgrjK5CwPyo5rKW4OoHvdyjo5gF78cc9c63XUnwUx7yk4Qs_h3rotlwk-07AFoSXYw1CMeQAkqpmJqMqMOPC4WR/s1600/5+Sekawan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghcG5V2MOfAAyRaHIe4PAlk6IKKuYz7C37gxNrdr5h9G_u098ESQ95XmgrjK5CwPyo5rKW4OoHvdyjo5gF78cc9c63XUnwUx7yk4Qs_h3rotlwk-07AFoSXYw1CMeQAkqpmJqMqMOPC4WR/s1600/5+Sekawan.jpg" height="320" width="194" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: <a href="http://www.goodreads.com/">www.goodreads.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Buku cerita lain yang bikin saya jatuh cinta yaitu Kisah Pipi Si Kaus Kaki Panjang. Cerita ini juga dulu saya dapat sebagai bonus di Majalah Bobo. Majalah Bobo memang selalu menyelipkan bonus, entah itu buku cerita tipis, poster, kartu bahkan kadang tempat pensil di tengah majalahnya. Meski pas ada bonus begitu harganya jadi agak melambung, tapi saya ga mikir....wong bukan saya yang beli!</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBGj4_HeJa4vUmvnLny5wvtyBLdu_dPk5FgpKPaVfcz2eHq_C5i-2A6X87i9XofiysLq8mYOWSkkD-xldXXJ9qzo7YOkfpHoj2FEFFIwUKrAkJkFRxQwwwkSSKrYI05lsLWQyfpbPTuoMp/s1600/pipi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBGj4_HeJa4vUmvnLny5wvtyBLdu_dPk5FgpKPaVfcz2eHq_C5i-2A6X87i9XofiysLq8mYOWSkkD-xldXXJ9qzo7YOkfpHoj2FEFFIwUKrAkJkFRxQwwwkSSKrYI05lsLWQyfpbPTuoMp/s1600/pipi.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: <a href="http://www.shantzcorner.wordpress.com/">www.shantzcorner.wordpress.com</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Satu lagi Novel berseri karya <b>Enid Blyton</b> yang dulu bikin saya penasaran dan suka mengkhayal jadi pengen ke Inggris: <span style="font-family: Verdana,sans-serif;">Kisah Si Badung</span>. Novel ini menceritakan tentang seorang anak nakal, pemarah, tukang cari gara2, namanya : Elizabeth. Namun sifatnya yang jelek itu bisa berubah, saat dia menjadi penghuni asrama sekolah. Setiap kali saya selesai membaca satu novelnya, slalu penasaran untuk membaca kisah selanjutnya. </span><br />
<span style="font-family: inherit;">Bagian yang saya suka dari novel Si Badung adalah, saat di novel diceritakan ada seorang anak baru yang pendiam, pemalu, kulit kusem -pokoknya siswa terbelakanglah- menjadi korban bully siswa2 lama, Elizabeth pun tampil membela si anak dan Elizabeth juga berhasil merubah sikap anak tersebut. Kemudian pada novel berikutnya, dikisahkan si anak tadi pas masuk sekolah lagi berubah menjadi lebih ceria, percaya diri dan kulit sehat dengan pipi kemerah2an (biasanya satu novel diakhiri dengan berakhirnya semester belajar dan masuk musim liburan sekolah).</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGbYdF8Vi1i_MqYp6sAw8sbes8REmbbuG7TtA6P9Hfz5Rshe4w99gb7DSHTslWgY-HZTgOpzNPtARjMroHJ24zqdVOWSMKhWHp153PaVZS1iautUYwEkY-bHslUwLJ_Itc0bQxjnJ-1xEU/s1600/si+Badung.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGbYdF8Vi1i_MqYp6sAw8sbes8REmbbuG7TtA6P9Hfz5Rshe4w99gb7DSHTslWgY-HZTgOpzNPtARjMroHJ24zqdVOWSMKhWHp153PaVZS1iautUYwEkY-bHslUwLJ_Itc0bQxjnJ-1xEU/s1600/si+Badung.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: <a href="http://www.inzubooks.blogspot.co/">www.inzubooks.blogspot.co</a>m</td></tr>
</tbody></table>
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Enid Blyton selalu berhasil membangun sikap positif di setiap novelnya. Ini bukan cuma saya yang merasakan, tapi juga kedua kakak saya..(utamanya mereka terinspirasi dengan kisah Lima Sekawan). Sepertinya setiap anak yang baca novelnya menjadi tergerak untuk berbuat baik, rajin belajar, suka bermain dan berpetualang. Hebat banget ya? Jarang loh ..ada pengarang yang bisa mempengaruhi anak2 seperti itu. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Cuma satu hal yang saya benci (tapi suka) dari novel2 karya Enid Blyton: setiap novelnya selalu membuat saya membaca dengan rasa lapar (pengen makan). Karena dalam setiap novelnya, Enid tidak pernah lupa menyisipkan cerita tentang makan-makan, menu perbekalan, menu pesta, dll. Dan itu digambarkan secara rinci, misalkan kayak gini: Anne menyiapkan bekal berupa 4 tumpuk roti isi daging panggang, selai strawberry, sosis, tidak lupa 2 botol susu dan 4 buah apel yang masih segar...walahhhh...secara saat itu saya masih anak2, apa yang saya baca pengennya menjadi nyata. Sementara, waktu itu keuangan keluarga saya masih 'ngos-ngosan'. Maka kalo saya merengek ke ibu minta dibelikan makanan seperti yang diceritakan di novel, saya bisa kena semprot dan ibu malah menyuruh saya berhenti baca novel yang "menyesatkan" itu..hahaha..</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Sekarang entah kemana perginya koleksi buku-buku saya itu. Dulu, </span><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">karena saking banyaknya koleksi buku cerita kami, </span>kedua kakak saya sampe buka penyewaan buku cerita di teras rumah. Saat itu bisnis penyewaan buku sedang 'trend' di komplek kami. Jadi setiap anak yang punya buku cerita, bikin penyewaan. Terus kami suka saling menyewa. Harga sewanya, lumayan buat beli semangkuk bakso jaman dulu..Rp500 perak kalo ga salah. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dari situ, mulailah koleksi buku kami berkurang. Karena ternyata banyak juga teman kami yang 'nakal'. Menyewa sekaligus berniat menguasai. Kalo ditagih..selalu bilang <i>'sudah dikembalikan' </i>atau<i> 'yah...hilang</i>'. Sayangnya dulu kedua kakakku belum terpikir uang jaminan. Apalagi terpikir untuk menyita harta mereka yang berupa buku juga. Semua didasarkan atas asas pertemanan: percaya untuk tidak percaya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Dan sekarang saya mendadak pengen baca semua buku itu lagi. Dimana saya bisa menemukannya ya? Beberapa toko buku online ada yang menjual, tapi versi baru. Sementara saya lebih suka cover versi jadul.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-58850140571360151702014-06-06T09:51:00.003+07:002014-06-10T12:05:12.487+07:00Sang Jenderal dan Jenderal Kancil<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5qDgVh7uIF5pJshTNPOA1ayKkMNkyhIAgG7cTGjRAQ_IF6Hi0gv3Rn6q0S8qff4IB1N7Id_V8p9_3QJRMNkfzLTpBCqw6230MLvk61QkksMgRaase2gMKZWurMQtNEHKM1bU_Dwc_Z_uW/s1600/jokowi.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5qDgVh7uIF5pJshTNPOA1ayKkMNkyhIAgG7cTGjRAQ_IF6Hi0gv3Rn6q0S8qff4IB1N7Id_V8p9_3QJRMNkfzLTpBCqw6230MLvk61QkksMgRaase2gMKZWurMQtNEHKM1bU_Dwc_Z_uW/s1600/jokowi.JPG" height="200" width="187" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.thejakartapost.com</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"> </td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOLozhOhasHyCoIr8yzqEDyMUFZTCeVsBrOB0XzeiU0xG5V5M4MJaBa5S2oVbLKgIuoSGMRmloQNKVfhfo4OZA-_4vk_HhjvU42AfczUINPRR4y6LznENcec0QQklcCXQutcfQbRHp3RTF/s1600/prabowo2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOLozhOhasHyCoIr8yzqEDyMUFZTCeVsBrOB0XzeiU0xG5V5M4MJaBa5S2oVbLKgIuoSGMRmloQNKVfhfo4OZA-_4vk_HhjvU42AfczUINPRR4y6LznENcec0QQklcCXQutcfQbRHp3RTF/s1600/prabowo2.jpg" height="200" width="160" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">www.kompasiana.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"> <span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Gegap gempita pemilihan presiden tinggal 1 bulan lagi. Dimana-mana yang dibicarakan orang2 adalah capres ini capres itu. Bahkan kemarin pas pulang kantor, sopir angkotku begitu seru membicarakan salah satu capres dengan penumpang sebelahnya. Diskusi mereka lumayan serius dan sepertinya sang sopir benar2 mengikuti perkembangan sang capres; mulai dari masa lalu sang capres, hubungannya dengan mantan presiden yang terdahulu, dan mengenai perjanjian yang dikhianati. Luar biasa! </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Saya cuma ijin nyimak. Obrolan mereka sangat mengasyikan. Sampai-sampai perjalanan dari kantor sampe depan komplek rumah yang biasanya membosankan -karena biasanya cuma saya satu-satunya penumpang yang duduk di belakang- kali ini terasa menyenangkan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Capres tahun ini cuma 2. Maka tak heran pendukung terpecah menjadi 2 kubu. Kalo bukan yang ini, pasti yang itu. Kecuali yang apatis tentunya. Perkara siapa milih siapa memang terkait dengan selera, dan selera masing-masing orang berbeda, tidak bisa dipaksakan. Tak terkecuali di keluarga besar kami. Contoh kecil antara saya dan suami. Meski kami disatukan dalam cinta ..tapi kami berbeda selera untuk pilihan presiden. Ini namanya keanekaragaman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Suami adalah penggemar berat Jokowi. Dia jatuh cinta sejak Jokowi terlihat serius menata Jakarta: gaya blusukannya dan sikap sederhananya. Jokowi itu bagaikan si kancil yang cerdik dan lincah. Maka saat Jokowi dicalonkan jadi Presiden, dia sangat setuju. Katanya, <i>sudah lama kita tidak punya pemimpin yang merakyat dan sederhana</i>. Terlihat begitu besar harapannya kepada Jokowi (moga2 saja kalo kelak Jokowi terpilih jadi presiden, tidak akan mengecewakannya..hehe). Saya juga sebenarnya suka cara kerja Pak Jokowi. Tapi saya lebih suka kalo Pak Jokowi fokus dulu menata Jakarta yang saat ini masih amburadul. Karena saya ingin Jakarta jadi kota yang asri dan santun seperti Solo.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Sementara itu, saya lebih memilih Prabowo untuk presiden. Tentu bukan karena saya anak militer jadi milih dia (Lagipula saya ga diundang dalam acara pertemuan Prabowo dengan putra putri TNI/Polri kemarin). Saya rasa negara ini masih butuh presiden yang tegas, berani, pantang dilecehkan negara asing. Bukan presiden yang gampang berkata 'yes sir', 'yes mam'. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Dulu harapan ini saya sematkan ke presiden kita sekarang. Saya pikir karena beliau dari militer, pasti ada sikap2 seperti itu. Ternyata? silahkan menilai sendiri. Moga2 saja pilihan saya kali ini tidak salah.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Banyak yang bingung, kalo misalnya Prabowo jadi presiden siapa ibu negaranya? ya tidak usah ada ibu negara! Bukankah selama ini ibu negara (di negara lain, bukan negara sini) malah suka merepotkan? Atau kalo masih perlu ibu negara, kan masih ada ibu wakil presiden? gitu aja kok repot. Terus ada yang lebih ngebingungin lagi: Prabowo ngurus keluarganya aja ga bisa, apalagi ngurus negara? Kalo menurutku justru begini: seorang bapak yang perhatian dengan keluarga, maka keluarga adalah yang utama. Karena Prabowo bukan salah satu bapak itu, maka dia akan lebih fokus mengurus negara. Hehe...silahkan anda protes :D</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Kalo berdebat siapa capres yang paling bagus tentu ga akan ada habisnya. K</span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">alo diteruskan berdebat malah bikin perang urat saraf. </span></span>Masing-masing orang punya alasan sendiri untuk memilih. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Seperti yang saya sebutkan di atas: ini masalah selera, tidak bisa dipaksa. </span>Ingat saja: bagiku pilihanku, bagimu pilihanmu. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></span> Jadi ga heran kalo alasan2 saya di atas kenapa memilih Prabowo, tidak menggoyahkan suami untuk tetap cinta Jokowi. Suami bilang, negara ini tidak perlu Sang Jenderal. <i>the Real</i> jenderal. Cukup dipimpin oleh Jokowi: jenderal kancil yang cerdik dan lincah, yang merakyat dan dicintai rakyat. Ya, sudahlah, kataku; asal cintamu pada Jokowi tidak melebihi cintamu padaku saja. Hihihi...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-G_FbzP6LfQQ/U5EqksvJWbI/AAAAAAAAKFo/eN2Pdapm0kg/s1600/prabowo2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<u><b>catatan: </b></u></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><i>Y</i>a, ampun...kenapa saya jadi masuk ranah politik? saya bukan tim sukses salah satu capres loh..dan sama sekali tidak dibayar bikin artikel ini. Ini bukan kampanye, tapi lebih ke uneg-uneg ibu RT. No offense!</span></span><br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-67869508464306285942014-06-02T14:47:00.000+07:002014-06-10T11:48:22.893+07:00WELCOME JUNE !!<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxNGvOmimZXRE_UspkRVzsfzXl8U4Jydq9fSCc5bxZLtOLNhQVxldfyhCS6uiTA_WMDRMyKLvsLxaLmDZziEl5RfoHvDEKpslMKbXymOTUKErZVZRYvqjDXcGovo4_DB2eb2fXsCEyQq3/s1600/Rose-Birth-Flower-For-June.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzxNGvOmimZXRE_UspkRVzsfzXl8U4Jydq9fSCc5bxZLtOLNhQVxldfyhCS6uiTA_WMDRMyKLvsLxaLmDZziEl5RfoHvDEKpslMKbXymOTUKErZVZRYvqjDXcGovo4_DB2eb2fXsCEyQq3/s1600/Rose-Birth-Flower-For-June.jpg" height="213" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: <a href="http://www.whatsmybirthflower.com/" target="_blank">June Birth Flower</a></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya selalu antusias memasuki Bulan Juni. Bagi saya bulan Juni terasa begitu istimewa. Selain karena bulan ini milikku, juga karena di bulan ini banyak peristiwa bersejarah. Engga percaya? nih, tgl 1 Juni dikenal sebagai hari lahir Pancasila, tgl 2 Juni hari lahir tokoh penting di keluargaku **saya** , tgl 3 Juni hari jadi kota tercinta 'Bogor', tgl 6 Juni hari lahir Bung Karno, tgl 8 Juni hari lahirnya Pak Harto. Bahkan Jokowi, salah satu capres kita lahir bulan Juni, tepatnya 21 Juni! Kalo ditelusuri, masih banyak tokoh dan orang terkenal yang lahir bulan cantik ini. Silahkan pake<i> google search</i> dengan kata kunci 'Tokoh yang lahir bulan Juni' (tentu saja tidak termasuk nama saya disitu).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Karena banyak tokoh dan hari penting lain yang dirayakan pada bulan Juni, maka meskipun tahun ini - bulan Juni pertamaku di kantor Bogor - tidak ada yang mengucapkan selamat dan nagih traktiran makan2 dari orang2 kantor, tapi bagiku bulan Juni tetap terasa meriah. Bagaimana tidak? gegap gempita menyambut bulan Juni sudah dimulai dari pertengahan bulan Mei. Acara dan lomba2 menyambut bulan Juni sudah berlangsung seminggu sebelum bulan Juni datang di kotaku. Yah...dalam rangka menyambut ulang tahun Kota Bogor. Makasih ya..buat semua yang udah menyambut bulan Juni dengan meriah? hehe...</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terkait dengan bulan Juni, tadi saya iseng baca sebuah artikel di portal berita <a href="http://www.health.detik.com/read/2012/10/24/122644/2071509/763/orang-kelahiran-juni-dan-juli-lebih-jarang-jadi-bos" target="_blank">Detik</a> yang membahas hasil penelitian terhadap orang2 yang lahir di bulan Juni-Juli. Dalam artikel itu disebutkan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari <i>University of China</i> dan <i>University of British Columbia, Canada</i>, <u>orang-orang yang lahir di bulan Juni-Juli lebih jarang menjadi CEO atau bos perusahaan di kemudian hari</u>. Fenomena ini disebabkan oleh semester akademik dan hal-hal yang terkait dengan itu. Ingin tau lebih lengkap mengenai penelitian ini? silahkan kunjungi portal tadi. Saya sih engga begitu yakin dengan hasil penelitian tersebut. Apalagi bila ternyata salah satu yang jadi peneliti adalah Cak Lontong. Kesuksesan seseorang tidak didasarkan atas bulan kelahiran. Banyak faktor lain yang bisa menjadikan seseorang sukses. Berusaha, berdoa dan rejeki! Itu yang utama. Lagipula pada kenyataannya banyak juga tokoh penting yang lahir bulan Juni bisa menjadi pemimpin.<br />
<br />
Tapi kalo diperhatikan baik2, sepertinya hasil penelitian tadi justru membatasi bahwa orang-orang yang lahir di bulan Juni-Juli lebih jarang <b>menjadi CEO atau bos perusahaan</b> di kemudian hari. Jadi, orang yang lahir bulan Juni, mungkin saja tidak atau jarang menjadi bos/CEO di perusahaan, tapi dia bisa menjadi bos di rumah tangga, bos di organisasi politik bahkan bos/pemimpin negara. Cakupannya tentu lebih luas dibandingkan hanya menjadi CEO/bos di perusahaan bukan? **menghibur diri**. So....jangan takut lahir di bulan Juni, karena Juni tetap menjadi bulan cantik bagi saya. <i>Welcome June</i>!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-80451371458555691402014-05-26T12:49:00.001+07:002014-05-26T12:52:20.084+07:00Suatu Hari Di Bulan Mei<br />
Suatu hari di bulan Mei<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGT6TjThz9MbEUft31BSrR8HwL09MbG3gR-67cOuXl_cHn5PB97r75H95bXMzjp7Huzipmgeqrg_SzNfTIHwlIrvVD3LR3aq-_g07QKJx2NcPdl9uPa4RdkZWLOrOgVvVSxRjTryqwMf_k/s1600/lili.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGT6TjThz9MbEUft31BSrR8HwL09MbG3gR-67cOuXl_cHn5PB97r75H95bXMzjp7Huzipmgeqrg_SzNfTIHwlIrvVD3LR3aq-_g07QKJx2NcPdl9uPa4RdkZWLOrOgVvVSxRjTryqwMf_k/s1600/lili.jpg" height="240" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">source: googlesearch</td></tr>
</tbody></table>
Beberapa puluh tahun lalu<br />
Di suatu kota yang kau cinta<br />
Waktu berjalan bersama suka dan duka<br />
<br />
Beberapa tahun kemudian<br />
Kaubawa kaki melangkah ke ibukota<br />
Dalam tekad mengabdi untuk negara<br />
Dan masa depan diri sendiri yang utama<br />
<br />
Suatu pagi di tahun 2000<br />
Dengan senyum malu-malu<br />
Tanpa mawar, tanpa coklat<br />
Berdiri tepat di gerbang rumah abu-abu<br />
<br />
Kini, ada 3 diantara kita <br />
Mereka yang memberi warna<br />
Mengiringi setiap langkah kita dalam doa<br />
Yang mengubah keringat jadi semangat <br />
<br />
Hari ini 26 Mei 2014<br />
Ku tau hari tidak begitu cerah<br />
Tidak ada bunga di taman yang harum merekah<br />
Tapi bersamamu, semua tetap terasa indah<br />
<br />
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">Selamat ulang tahun my hubby ...semoga Allah SWT selalu memberkahi setiap langkahmu dan langkah kita</span></i>Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-63868628031950632532014-05-02T14:59:00.001+07:002014-05-05T11:59:22.400+07:00Sepanjang Jalan Kenangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOfd9oce87Yk3P_EqR4_DJgaSqvTC_ft4iHhtyPS3GWLSvbfYBtfsZyI3cNm6H11fDzmYSaVn8xFCmmGKOWxYRsJVeLzW2hTUP1sxF24oyKRo7synhFWzgfPBAt9d0yQzoYl-TXrlW_ZMO/s1600/IMG01279-20140307-0940.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOfd9oce87Yk3P_EqR4_DJgaSqvTC_ft4iHhtyPS3GWLSvbfYBtfsZyI3cNm6H11fDzmYSaVn8xFCmmGKOWxYRsJVeLzW2hTUP1sxF24oyKRo7synhFWzgfPBAt9d0yQzoYl-TXrlW_ZMO/s1600/IMG01279-20140307-0940.jpg" height="150" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
Pernahkah anda melewati suatu jalan, tempat, bangunan, dimana - dulu- di jalan/tempat/bangunan itu anda memiliki sebuah kenangan indah bersama keluarga, teman, saudara, atau pasangan anda? lalu saat sekarang anda melewatinya kembali bagaimana perasaan anda? pasti memori anda bermunculan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan minggu lalu, saat saya berjalan sendirian menyusuri Jembatan Merah Bogor. Saya serasa dilempar ke masa silam, tepatnya ketika saya masih berumur 8 tahun dan masa SMA. Saya takjub, karena pertokoan di Jembatan Merah masih seperti dulu. Ada toko sepatu Sri Sura yang berada tepat disamping gang Tirta - gang tempat Alm. Kakak saya dan suaminya nge-kost saat mereka baru jadi pengantin baru. Kemudian ada toko buku Naga Mulia - toko langganan saya dan teman2 SMA- toko ini favorit kami karena satu2nya toko buku yang lumayan lengkap saat itu. Ada juga toko Irama Nusantara, ini toko elektronik dan dulu sekaligus sebagai toko persewaan kaset film. Alm. Kakak dulu suka sewa kaset video serial silat Hongkong, seperti Kembalinya Pemanah Burung Rajawali (<i>Return of the Condor Heroes</i>), Golok Pembunuh Naga (To Liong To), dan banyak lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingat, kakak saya kalo udah pinjam kaset2 itu (kasetnya Betamax - tebel kayak roti bantet, beda dengan sekarang yg vcd/dvd tipis2) sampe 5-10 biji sekaligus setiap minggunya. Mungkin karena saking penasarannya dengan akhir kisah cinta si Yoko dan Bibi Liong. Dan percaya atau tidak, gara2 kecanduan nonton serial silat Hongkong ini, maka nilai NEM (UN- jaman sekarang) sekolah dasar saya jeblok! Pas menjelang ujian, saya bukan sibuk belajar, tapi malah ngintip2 dari jendela kamar ikut nonton film. Yoko dan Bibi Liong memang bikin candu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Moj5Io12_Ck/U2NN5R7voOI/AAAAAAAAJ4A/5TvtaeBBw2Y/s1600/jembatan+merah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Moj5Io12_Ck/U2NN5R7voOI/AAAAAAAAJ4A/5TvtaeBBw2Y/s1600/jembatan+merah.jpg" height="239" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">jembatan merah sekarang</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jembatan Merah Bogor masih sama seperti dulu. Toko-tokonya masih toko jadul. Saat saya iseng masuk ke toko arloji disana, pemilik toko masih si koh dan cie yang dulu, tapi udah tuaaa bener. Panjang umur mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya terus menyusuri pertokoan jembatan merah. Lalu, saat saya mulai berbelok ke arah jalan Mantarena, hampir melewati Toko kue Dirgahayu.. mendadak saya ingat: Dulu masa SMA - di belokan ini- saya yang baru pulang beli buku dari toko Naga Mulia, tiba2 berpapasan dengan kecengan saya (sama2 bersekolah di tempat yang sama). Saat itu saya dan dia cuma saling lempar senyum malu2 garong. Senyum yang terus menerus berlanjut tiap kali kami bertemu sampai lulus sekolah. Belum pernah ngomong sekalipun. Dasar ABG!<br />
<br />
<br /></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-37153510346848098122014-04-28T08:26:00.004+07:002014-04-28T13:50:58.050+07:00Pendidikan Agama Sejak Dini<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-232iJeZV0_w/UvxCpvFjUuI/AAAAAAAAC4c/dM31YDD48_w/s1600/IMG00946-20111008-1519.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-232iJeZV0_w/UvxCpvFjUuI/AAAAAAAAC4c/dM31YDD48_w/s1600/IMG00946-20111008-1519.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pagi yang cerah. Saat naik angkutan umum tadi, kulalui sebuah sekolah swasta katolik terkenal di kota ini. Seperti biasa, laju kendaraan slalu macet melalui sekolah itu, karena banyaknya mobil jemputan anak yang parkir. Saat macet begitu, saya lihat di pinggir jalan seorang ibu cantik berjilbab menggendong putrinya yang lucu bersiap mau menyeberang. Sebetulnya itu pemandangan biasa, tapi bagi saya menjadi tidak biasa saat kulihat anak itu menggunakan seragam TK khas sekolah swasta tersebut. Saya memandang ibu itu dengan heran. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya jadi ingat diskusi dengan rekan kantor saya dulu. Rupanya ibu itu adalah salah satu contoh yang dimaksud rekan saya dengan istilah 'orang tua yang mengorbankan anaknya'. Saat kami mendiskusikan sekolah terbaik untuk anak2, rekan saya bilang <i>'meski saya banyak duit, saya gak akan sudi menyekolahkan anak ke sekolah swasta kristen meski sekolahan itu bagus. Lebih baik saya sekolahkan anak saya di sekolah umum yang jelek saja'</i>. Saya bilang..wah, pendidikan itu penting loh, kalo anak kita sekolah di swasta kristen, kan kita bisa menyiasatinya dengan memberikan pendidikan agama di rumah. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sekarang, begitu saya melihat ibu dan anak itu, rasanya saya mendadak sepakat dengan rekan saya. Kenapa ya, si ibu itu mau menyekolahkan putri cantiknya di sekolah itu? memang tidak ada sekolah swasta muslim yang bagus? Saya mencoba positif thinking, ah mungkin wanita itu pengasuhnya (meski ga yakin kalo melihat dari penampilan dan wajahnya yang mirip dengan si anak), oh..mungkin ibu itu menikah dengan suami yang non muslim, maka si ayah yang memilih sekolah sang anak'. Demikian terus, saya berusaha berpikiran positif . Tapi tak berhasil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenapa saya mendadak jadi ibu-ibu rewel seperti ini? Karena saya sudah punya anak, dan belajar dari putri kecil saya -Jasmine- yang saat ini suka copy cat segala hal yang dia lihat, dia dengar dan dia rasakan, maka pendidikan agama itu memang harus dari usia dini. Menyekolahkan anak kita yang berusia dini ke sekolah non muslim sama saja menyuruh dia untuk mempelajari keyakinan di luar islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketidaksetujuan saya terhadap anak muslim bersekolah di sekolah non muslim juga berlaku sebaliknya. Saya punya adik ipar yang memiliki tempat penitipan balita muslim di sebuah perumahan baru. Di perumahan tersebut cuma itu satu-satunya tempat penitipan. Perumahan itu banyak berisi pasangan muda yang memiliki balita, maka tak heran jika tempat penitipan ipar saya laris manis. Beberapa kali ipar saya menolak sepasang suami istri yang berniat menitipkan anaknya kesitu. Karena apa? karena suami istri itu non muslim. Maaf bukan rasis. Tapi dasar penolakan ipar saya sungguh masuk akal. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ipar saya menjelaskan dengan sopan pada mereka begini <i>'Maaf Pak/Bu, apakah Ibu dan Bapak yakin mau menitipkan anaknya disini? ini tempat penitipan muslim. Kami mendidik anak2 itu secara muslim. Mereka kami ajari berdoa, sholat, mengaji dsb. Apakah Bapak dan Ibu mau, anak Bapak/Ibu kami didik dengan cara yang tidak sesuai dengan keyakinannya? Menurut kami, lebih tepat bila anak Bapak/Ibu dititipkan di tempat penitipan umum atau khusus yang non muslim. Silahkan pikirkan kembali baik2'</i>. </div>
<div style="text-align: justify;">
Sungguh tepat sekali jawaban ipar saya. Tak seharusnya kita sebagai pengelola menerima begitu saja anak dari agama lain. Kalaupun anak yang berbeda agama itu kita terima, apakah nanti tidak akan membingungkan anak itu? saat temen2nya yang muslim diajari sholat, berdoa, mengaji, sementara dia hanya diam dan memperhatikan teman2nya dengan heran dan seribu pertanyaan pastinya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan pernah main-main dengan pendidikan agama sejak dini. Pendidikan itu yang kelak akan membentuk dia menjadi muslim yang baik, muslim rata-rata, atau muslim KTP. Memang sih saat ini banyak kasus seseorang yang berpredikat 'kyai' atau 'ustadz' tapi berprilaku bak penjahat kelas kakap. But that is personal. Tidak ada yang salah dengan agamanya. Agama selalu mengajarkan yang benar. Prilaku seseorang juga dipengaruhi lingkungan. Apakah jika seorang ustad berbuat kejelekan, maka islam itu jelek? atau jika seorang pendeta berbuat kejahatan, maka kristen itu jahat? Tidak perlu menggunakan majas sinekdoke totum pro parte untuk urusan agama.</div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-41545266176764122222014-04-15T15:39:00.000+07:002014-04-15T15:42:40.150+07:00Seribu Kehidupan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Berlapis kehidupan telah kulalui<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjD1ZyNUkNYNJOOxQBOqXnfzSuhUcY3XDHXksiaVeT5ilvFj2En1sDH9Ka7pxQqktEUo7I-dsLP4NWjsNO1gh7ozrOA-Zd3i77wcpPgLtJwUpoDlzZicmpysUW8tSseQUcgOagkitpE84J/s1600/IMG_0247.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjD1ZyNUkNYNJOOxQBOqXnfzSuhUcY3XDHXksiaVeT5ilvFj2En1sDH9Ka7pxQqktEUo7I-dsLP4NWjsNO1gh7ozrOA-Zd3i77wcpPgLtJwUpoDlzZicmpysUW8tSseQUcgOagkitpE84J/s1600/IMG_0247.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
Kubagi cerita, kutebar canda,<br />
namun semua tidak ada yang sama<br />
<br />
Mereka ada, tapi tiada<br />
Bagai dua dunia yang berbeda,<br />
bukan satu seperti kita<br />
<br />
Sahabat itu tidak memilih<br />
Dia datang dari hati yang terpilih<br />
<br />
Tidak semudah mencari musuh<br />
Atau teman berbuat rusuh<br />
<br />
Bila saat ini tidak disini, mungkin nanti<br />
Meski harus kulalui seribu kehidupan, untuk menemukan sahabat sepertimu kembali... <br />
<br />
<br />Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-38244592932377572542014-04-13T20:15:00.001+07:002014-04-15T12:40:04.978+07:00Swarna Bhumi : Istana yang ditinggalkan<div style="text-align: justify;">
Sebulan sejak kepindahanku ke kantor baru, baru kali ini saya diajak rekan kantor untuk kunjungan dinas ke suatu lokasi di sekitar Bogor. Pagi itu kami berangkat menuju ke suatu tempat-entah dimana- saya belum tau, karena saya sendiri tadi diajak dadakan. Sepanjang jalan, saya cuma diam membisu, selain karena sebenarnya ga minat pergi, juga karena orang-orang yang duduk di kiri kananku tak dikenal. Mereka sibuk mengobrol, sementara saya sibuk mencari cara bagaimana bisa kabur di tengah2 acara kunjungan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Waktu merambat, saat kurasa mobil yang membawa kami menyusuri Jalan Ahmad Yani Bogor dan lalu berbelok ke suatu bangunan yang -saya kenal baik- rasa aras-arasan berubah menjadi antusias. Mata saya mendadak segar dan saya langsung nyerocos '<i>Serius Bu, kita kesini? saya dari dulu pengennn banget bisa masuk kesini. Ya, ampun..saya seneng banget Bu, untung tadi diajak!'</i> Ibu dan bapak2 sampingku memandangku dengan heran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHojIQu7SSrWzY7eACC00DK63g6zGOd-0-ltVuz7PALQfV8nrboZmcfmTSlrSNXJPrYZCHGPNKjJWU08eLxVYftWKgHC2wpzNh6O76lLggdBy6tUr-YHn8gn7tIvoOsBI0CykqNdl0M9M/s1600/IMG01347-20140410-1236.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKHojIQu7SSrWzY7eACC00DK63g6zGOd-0-ltVuz7PALQfV8nrboZmcfmTSlrSNXJPrYZCHGPNKjJWU08eLxVYftWKgHC2wpzNh6O76lLggdBy6tUr-YHn8gn7tIvoOsBI0CykqNdl0M9M/s1600/IMG01347-20140410-1236.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerbang utama yang kusam</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sungguh, saya kenal betul bangunan yang akan kami masuki ini. Bertahun-tahun saya selalu menatapnya tiap kali melewatinya. Saya masih ingat, saat remaja dulu tiap berangkat sekolah saya selalu melewati bangunan yang bergerbang mewah ini. Kubayangkan menyelusup melalui gerbang utama, lalu berjalan perlahan melewati deretan pohon-pohon palem dan pohon-pohon besar rindang menuju istana yang indah disana. Bangunan ini -<b>Swarna Bhumi</b>- akhirnya saya bisa masuk kesini. Rupanya Tuhan telah memeluk salah satu mimpi masa laluku.<br />
<br />
Sejak dulu, masyarakat mengenal bangunan ini sebagai istana atau tempat peristirahatan Alm. Sri Sultan Hamengkubuwono IX beserta istri terakhirnya KRAy Norma Nindyokirono. Dari luar, orang-orang yang lewat hanya bisa melihat gerbang besar bercat putih. Lalu ada sebuah plang besar bertuliskan nama bangunan dan alamat. Tulisan <b>'Swarna Bhumi</b>" itu yang dulu bikin saya penasaran. Saya selalu membayangkan 'pasti nun jauh di ujung jalan setelah gerbang masuk, terpapar sebuah istana menyerupai keraton jogya'. Sri Sultan dan istri pasti betah tinggal disana, menikmati udara sejuk kota Bogor dengan rasa damai dan tentram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH3FWbCXrRP4rvlEqRul66_8W2i9g24DXWfL2g7c70CpWbbzgFF2X7YF_GhdjvpwN3pXp7V7C4qy9KvBOrssbiHUA3-lsV3AKTrS1qfdGp38vtRFU0AVTcA0eAopgq5xv2cwe_DY7wb0H6/s1600/IMG01343-20140410-1216.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH3FWbCXrRP4rvlEqRul66_8W2i9g24DXWfL2g7c70CpWbbzgFF2X7YF_GhdjvpwN3pXp7V7C4qy9KvBOrssbiHUA3-lsV3AKTrS1qfdGp38vtRFU0AVTcA0eAopgq5xv2cwe_DY7wb0H6/s1600/IMG01343-20140410-1216.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menuju pendopo</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dan sekarang, saya berdiri menatap bangunan dan tanah yang luas ini dengan nanar. Kulewati semak belukar, pohon-pohon singkong tak terawat. Tidak ada lagi deretan pohon palem rindang seperti bayanganku dulu. Istana indah itu kini sebagian telah runtuh, kotor, lembab dan gelap. Tidak layak dihuni oleh putri bangsawan, malah lebih cocok didiami oleh mahluk astral - begitu istilah Tukul. Di atas lahan seluas <u>+</u> 14.000 meter ini berdiri beberapa bangunan. Bangunan utama yang besar- tentu ini tempat Sultan dan istrinya- berada di paling ujung jalan. Dari gerbang utama menuju bangunan utama dipenuhi pohon-pohon.<br />
<br />
Saya jelajahi setiap sudut bangunan sendirian. Tidak ada rasa takut, yang ada hanya penasaran.<br />
Ada nuansa romantis menyeruak disini. Kubayangkan saat istana itu masih utuh dan bagus. Sultan dan istrinya duduk-duduk di sebuah beranda, tepat dibelakang kamar tidurnya. Taman dan jalan setapak mengelilingi bangunan ini. Mungkin dulu Sri Sultan sering berolahraga jalan kaki, sementara sang istri menyediakan sarapan pagi.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqTMOdfShbnG9lXP-AGQ7sb27W2VPYPcRwWWV02pWnqjLh4o7iJRjRSOGLCcERJ-Nr1zlPTsv5C7Sr6DwCgj7j73qTWsIYi6MsnMwbT0kB7q5OWTha3hVh1ofcbai16fJ5iRuWC8HVerpq/s1600/IMG01346-20140410-1220.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqTMOdfShbnG9lXP-AGQ7sb27W2VPYPcRwWWV02pWnqjLh4o7iJRjRSOGLCcERJ-Nr1zlPTsv5C7Sr6DwCgj7j73qTWsIYi6MsnMwbT0kB7q5OWTha3hVh1ofcbai16fJ5iRuWC8HVerpq/s1600/IMG01346-20140410-1220.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<br />
Dalam bangunan utama ini banyak kamar2. Saya menebak2 mana ruang tidur Sultan dan istrinya. Pastilah ruangan yang paling besar dengan kamar mandi berukuran cukup luas. Sekilas saya memasuki kamar mandinya, rasa panas dingin mendadak menyerang. Ini pasti sugesti. Saya pun urung masuk lebih dalam.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNRtqP1ipVNERWG_AKEFkexWhikiIUmXrP6rnvB2hxCUXcyANTx9pIuIOTkfSd3GTvov0eMDowSxVqNyNbW16KCL4w881RZhdG1v7NwbBXDGq6GkiaEnxPSej0HcVKe9mzXZvuFAQfFuHY/s1600/IMG01344-20140410-1217.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNRtqP1ipVNERWG_AKEFkexWhikiIUmXrP6rnvB2hxCUXcyANTx9pIuIOTkfSd3GTvov0eMDowSxVqNyNbW16KCL4w881RZhdG1v7NwbBXDGq6GkiaEnxPSej0HcVKe9mzXZvuFAQfFuHY/s1600/IMG01344-20140410-1217.jpg" height="300" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Atap pendopo yang masih kokoh</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sekian banyak bangunan, hanya satu bangunan yang masih utuh. Sebuah pendopo. Pilar-pilarnya terbuat dari kayu jati asli. Kokoh. Atap pendopo terdapat ukiran dan lukisan kuda. Indah sekali. Seorang Bapak rekan seperjalananku yang mewakili sebuah instansi, tiba2 berdiri di sampingku. Melihatku yang sedang mengagumi atap pendopo ini membuatnya ikut berkomentar. Dia berjanji tidak akan membongkar pendopo ini, meski kelak di atas lahan ini akan dibangun sebuah kantor pemerintahan. Sedikit kuceritakan, lahan luas dan bangunan ini sekarang menjadi milik negara, bukan lagi milik Alm. Sri Sultan dan istrinya. Saya tidak akan menceritakan kenapa menjadi demikian. Saya cuma ingin bercerita tentang sisa-sisa keindahan istana ini dan memahami sedikit nuansa batin mantan penghuninya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
Sejak kepergian Sri Sultan, sepertinya Ibu Norma tidak lagi berniat tinggal disini. Mungkin istana ini terlalu banyak meninggalkan kenangan buatnya. Saya tidak tau, apakah Ibu Norma pernah berkunjung lagi kemari dan melihat kondisi istana yang kini menyedihkan. Bila ya, dan jika saya jadi dia, maka saya akan menangis. Kenangan indah di Swarna Bhumi dengan Sri Sultan tidak akan pernah terlupakan.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: x-small;"><u>catatan</u>: Sejak kunjungan ke Swarna Bhumi, saya penasaran dengan kehidupan Sri Sultan dan istrinya. Kembali ke kantor saya langsung <i>google searching</i>. Banyak cerita tentang Sri Sultan. Dari sekian banyak, ada satu yang menarik, seperti yang diceritakan di blog<b> <a href="http://www.agnesdavonar.gerychocolatos.com/?p=1183" target="_blank">Agnes Davonar.</a></b></span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-5653692348415113272014-03-28T16:31:00.001+07:002014-03-28T16:33:34.403+07:00Akhirnya..<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqr6oNouUA2MlHCZ0i_FIAsvOw3k7uVleeeV9GJjd9czGfLIlaO3dG3P8dNWfWgqsfvyZiFEfTBYOV9m4asexMr9qMktdtS6w2Ll6ThcH-9_Y7-3F99X6NBYmZtJJQXp_xtelcAbsgFs0u/s1600/IMG00657-20130618-1040.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqr6oNouUA2MlHCZ0i_FIAsvOw3k7uVleeeV9GJjd9czGfLIlaO3dG3P8dNWfWgqsfvyZiFEfTBYOV9m4asexMr9qMktdtS6w2Ll6ThcH-9_Y7-3F99X6NBYmZtJJQXp_xtelcAbsgFs0u/s1600/IMG00657-20130618-1040.jpg" height="150" width="200" /></a><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"> </span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Telah kutinggalkan semua beban di sudut-sudut ruangan dulu</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Telah kutemukan sebuah kebahagiaan disini</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Masa itu telah berlalu, sekarang hanya ada hari ini</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Bahagia itu telah datang, maka sambutlah..</span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Ini mimpi-mimpiku di masa lalu, maka raihlah.. </span><br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">Allah telah memberikan yang terbaik, maka bersyukurlah..</span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">Bogor, 28 Maret 2014</span></span><br />
<br />Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-73658206958725947242014-03-07T18:49:00.003+07:002014-03-07T18:49:29.597+07:00A brand new lifeTelah kutinggalkan semua beban di sudut-sudut ruangan ini<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Bila esok tiba, semua akan terasa beda<br />
<br />
Setiap pagi menjelang, tidak ada lagi genderang perang<br />
Yang ada hanya tawa dan canda<br />
Serta senyum ibu,<br />
Dalam doa, dalam kata<br />
<br />
<br />
Jakarta, 7 Maret 2014Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-42363078258492456482014-02-28T13:30:00.002+07:002014-02-28T14:02:12.404+07:00Best Friend Forever<div class="MsoNormal">
<br />
Today is your last day</div>
<div class="MsoNormal">
Tommorow will dream away</div>
<div class="MsoNormal">
So, what could I say?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
If I had a choice</div>
<div class="MsoNormal">
I'd make you stay close</div>
<div class="MsoNormal">
Or both we get lost</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
The show must go on</div>
<div class="MsoNormal">
Eventhough I've to walk alone</div>
<div class="MsoNormal">
Untill find someone</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Thanks for your precious friendship given to me </div>
<div class="MsoNormal">
I’ll keep it being a memory </div>
<div class="MsoNormal">
Someday it's like our old history</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Now, It's time for you to go away</div>
<div class="MsoNormal">
But if you lose your way</div>
Remember me this way...<br />
<div class="MsoNormal">
<br />
<br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: x-small;">Jakarta, 28 Feb 2014</span></div>
Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6399286479496850763.post-39635892013322196372014-02-24T08:54:00.003+07:002014-02-24T09:00:19.365+07:00Bahkan Engkau Telah Lupa...<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0WN0ovdRtr3fDQ-9KQfliISWkh4qCl6Fo1TQBTGUd4Ox7ChawY1eJp94D62xJEw_xZyWfDT-h8t2mV9kGIdPQB2ioavQ5F-NLmkroM-v30cFRTDD1HfmEoozLP7TGegRgAI5oxJAJvDs/s1600/sleeping_baby.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ0WN0ovdRtr3fDQ-9KQfliISWkh4qCl6Fo1TQBTGUd4Ox7ChawY1eJp94D62xJEw_xZyWfDT-h8t2mV9kGIdPQB2ioavQ5F-NLmkroM-v30cFRTDD1HfmEoozLP7TGegRgAI5oxJAJvDs/s200/sleeping_baby.jpg" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5496546989676893570" style="float: left; height: 144px; margin: 0px 10px 10px 0px; width: 200px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">image source: Google</td></tr>
</tbody></table>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'trebuchet ms';"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6600cc;"><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;">Pagi ini Engkau sibuk luar biasa..<br />Seperti biasa, kutatap Engkau dengan penuh tanya<br />Setelah kaumandikan aku, kautinggalkan aku di ranjang dengan mainan-mainan yang itu-itu juga!<br />Kudengar kau berteriak menyuruh kakak ku untuk bergegas mandi<br />Tapi yang satu itu selalu saja tak peduli!<br />Dia tetap bercanda dan nonton TV<br />Membuatmu terlihat makin keki..<br /><br />Kutatap mainan di tanganku<br />Bentuk dan warna yang menarik seakan tiada berarti apa-apa<br />Aku bosan, maka kumerengek untuk mencari perhatianmu</span></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'trebuchet ms';"><span class="Apple-style-span" style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6600cc;"><span class="Apple-style-span" style="color: #006600;"><br />Berharap Engkau menghampiriku atau setidaknya menyapa<br />Namun kulihat Engkau sudah bersiap-siap berangkat kerja<br /><br />Sekali lagi aku merengek untuk menarik perhatianmu<br />Tapi rengekanku seakan ditelan suara ribut kedua Kakak ku<br />Yang satu minta jajan, yang satu minta makan<br />Kulihat dengan cepat Engkau memberikannya uang dan kudengar meminta si mbak menyiapkan sarapan.<br /><br />Aku kesal, bosan dan ingin pindah dari ranjang ini, tapi belum bisa!<br />Akhirnya kuteriak sambil menangis, dan Engkau pun segera berlari menghampiriku..<br />Aku tersenyum menang..berhasil!! bisikku dalam hati..<br />Kemudian Engkau menggendongku, oh senangnya!<br />Kau bawa aku keluar kamar, oh indahnya!<br />Tapi kemudian ternyata kauserahkan aku pada si mbak, oh tidak!!<br /><br />Kudengar motor menderu di jalan, bertanda Engkau akan segera terbang<br />Mataku bergerak mengikuti langkahmu..<br />Kuingin si mbak mengerti kemauanku, untuk pergi keluar melihat motor itu<br />Namun si mbak malah sibuk membereskan meja makan sambil menggendongku..<br /><br />Kudengar Engkau pamit pada nenek dan kakak-kakak ku...<br />Sekilas kulihat langkahmu menuju kearahku..<br />Tapi kemudian terhenti saat kakak ku menanyakan sesuatu..<br />Setelah itu, Engkau pun langsung keluar pintu menuju motor yang tak sabar menunggu<br /><br />Motor menderu, lalu terdengar menjauh<br />Pertanda dia telah membawamu melayang<br />Akhirnya si mbak membawaku keluar untuk berjalan-jalan<br />Tapi bayanganmu, bahkan asap knalpot pun sudah menghilang..<br />Mataku menatap nanar ke jalan<br />Ini pagi, berapa jam lagi harus kutunggu Engkau pulang?<br />Kuingin menangis, tapi untuk apa?<br />Bahkan Engkau telah lupa untuk mencium keningku dengan sayang ...<br /><br />(Jak' 22 Jul'10)</span></span></span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<i><span style="color: #990000;">Catatan: Repost Year 2010 (for Jasmine)</span></i>Popihttp://www.blogger.com/profile/11525468624559881086noreply@blogger.com1