Thursday, July 22, 2010

Jalan ke Pasar Baroe..


Ini cerita tentang hari Selasa kemarin, tapi baru ingat sekarang untuk ditulis di blog! Selasa kemarin saya ingin jalan-jalan sendiri, mencari keperluan sekolah anak yang tertinggal untuk dibeli hari minggu lalu!. Di angkot, pikiran saya bercabang, antara ke Pasar Baru atau ke Golden Truly ya? Akhirnya diputuskan ke PB saja…selain banyak pilihan untuk window shopping juga harganya lebih sesuai kantong saya :)

Pertama saya keliling-keliling cari tas sekolah Yasser. Sebenarnya dia sudah punya tas, tapi tidak berbentuk ransel dan kurang besar!. Dia perlu tas yang besar dan kokoh, mengingat jumlah buku yang harus dibawa tiap hari beuuh….melebihi jumlah buku saya saat kuliah dulu! Bahkan kakaknya saja kalah jauh! (saya dan suami sampai geleng-geleng kepala, apakah memang tuh buku yang masing-masing ‘sak gede bagelen’ bakal semua dibahas di kelas? Bayangkan, satu mata pelajaran ada 3 buku dan sehari ada 4 mata pelajaran!! Hm….bisa bongkok punggung anakku harus memikul buku sebanyak itu.

Selesai memilih dan membeli tas, saya iseng melihat sepatu sekolah (kebetulan saya beli tas di toko sepatu). Saya baru ingat, Yasser cuma punya satu sepatu warna hitam (sekolah mewajibkannya bersepatu hitam!). Kemarin saat hujan, sepatu hitamnya kena cipratan air hujan di halaman (gara-gara si mbak lupa menaruh kembali di rak setelah anak-anak pulang sekolah), alhasil dia – dengan diiringi protes- terpaksa memakai sepatu lain yang berwarna ungu!!. Kembali ke cerita, di toko saya memilih sepatu hitam untuknya, bagus-bagus dan harganya lumayanlah.. tapi sejurus kemudian saya ragu..saya lupa ukuran sepatu anakku! Saya tidak mungkin mengira-ngira ukurannya! Memang sih, toko memberi waktu bagi kita untuk menukar barang dalam waktu 2 hari setelah pembelian!. Tapi mana tau besok saya tak ada waktu keluar kantor? Akhirnya saya putuskan untuk telpon dulu si mbak di rumah, biar dia cek berapa nomor sepatu Yasser. Tapi…walah…saya lupa bawa HP! (sebenarnya sih ga lupa! Tapi sengaja ga bawa! Tadi sebelum pergi, saya sengaja tinggalkan HP di kantor, karena saya pikir: ga perlulah dibawa!  ).

Saya pun bertanya ke pelayan toko, dimana wartel terdekat? Dia menggeleng, namun menganjurkan saya untuk ke Pertokoan Metro, siapa tau ada disitu!. Saya pun bergegas kesana! Setelah hampir ½ jam saya muter-muter, ternyata tak seorangpun tau dimana mahluk bernama ‘wartel’ itu berada! Hii…mungkin mereka pikir: "Hari genee…masih cari wartel?? Ga punya HP Bu??". Akhirnya saya putuskan batal beli sepatu! Next time saja ya say! Ini gara-gara emak ga bawa HP..capeek deh!!

Nyesel karena ga bawa HP jadi ga bisa beli sepatu Yasser, akhirnya saya pilih makan siang saja! (lah..balas dendam kok larinya makan? Gimana ga makin montok ya?  ). Seperti biasa, saya pilih makan di warung makan yang biasa untuk para karyawan Pasar Baru. Enak dan murah!! Saya pilih meja yang nyaman untuk makan sambil merenung kehidupan yang fana ini!! (hihii…). Setelah memilih menu, saya pun makan dengan tenang dan tentram…(pasti efek harga murah tadi!). Sambil makan, saya bersenandung kecil..(sebenarnya ini ga boleh ya? Makan sambil nyanyi!). Pelan saya menyenandungkan lagu Negeri Di Awan milik 'Kraton' Bagaskara…(sebenarnya lagi- bersenandung dalam hati! Tidak keluar lewat mulut, jadi boleh toh?).

Sedang enak menikmati sambal pedas dan lalapan, sekonyong-konyong mendarat di hadapan saya seorang pengamen dengan gitar tuanya! (tapi pengamennya muda). Seperti biasa, dia berbasa basi dulu, memohon maaf atas ketidaknyamanan saya yang sedang makan lahap! Kemudian jreng….intro lagu mengalun lembut dari gitar tuanya! Eh..eh….kok kayak kenal intronya? …tak lama mengalunlah suara pengamen itu-yang lumayan merdu- menyanyikan lagu Negeri Di Awan…(lah..kok bisa?). Entah apakah memang ada chemistry antara pengamen itu dengan saya, atau jangan-jangan tadi saya bersenandung gara-gara mendengar si pengamen menyanyi lagu itu di warung sebelah? Entahlah..saya tak peduli, yang jelas saya benar-benar menikmati lagu yang dinyanyikan pengamen bersuara merdu itu! Mata saya sampai berkaca-kaca dibuatnya! Lagu ini bernuansa mellow, pas sekali dengan suasana hati saya yang sedang merenungi kehidupan yang fana ini (hiiks) . Saya iseng mencerna setiap lirik lagu tersebut. Ternyata liriknya indah sekali!! Menurut saya lagu ini bisa ditujukan untuk dua orang. Pertama: orang tua (khususnya Ibu kali ya?) dan kedua: guru!. Begini lirik lengkapnya….

Dibayang wajahmu
kutemukan kasih dan hidup
yang lama lelah aku cari
di masa lalu
--------------------------------
Kau datang padaku
kau tawarkan hati nan lugu
selalu mencoba mengerti
hasrat dalam diri
--------------------------------
Kau mainkan untukku
sebuah lagu
tentang negeri di awan
Di mana kedamaian
menjadi istananya
Dan kini tengah kau bawa
aku...
menuju kesana
-------------------------------
Ternyata hatimu
penuh dengan bahasa kasih
yang terungkapkan dengan pasti
dalam suka dan sedih


Catatan: Next akan saya posting video lagu itu...
;-)

2 comments:

  1. masih belum mengerti, apa sih yg dimaksud dengan "kehidupan yg fana" dalam renungan teh popi??? :) bukannya harusnya kita bersyukur dengan apa yg kita miliki saat ini???

    ReplyDelete
  2. jaman sekarang wartel sudah bangkrut mbak :D

    ReplyDelete

Orang Yang Baik Adalah Yang Mau Menerima Kritik Dari Manapun, Sekalipun Kritik itu Buruk.