Apakah yang membuat kita mengucap syukur? umumnya karena mendadak dapat rizki saat kantong lagi kosong, atau saat kita selamat dari suatu bencana. Tapi kalo bersyukur hanya karena dua hal itu saja sepertinya bakal jarang-jarang kita ucapkan syukur. Bersyukur dalam segala suasana memang susah dan kadang lupa, tapi seandainya itu dijalani, rasanya indah dan menyenangkan.
Kemarin pulang kerja, saya naik angkot dan duduk pas belakang sopir. Saya lihat kursi depan samping supir ada seorang bapak dan anak perempuan cilik yang nampak terkantuk-kantuk kelelahan. Si Bapak -sedang menghitung uang recehan- sepertinya hasil mengamen, karena ada gitar disampingnya. Saat itu, saya menduga2, mereka (bapak dan anaknya) pergi mengamen pagi hari dan ini sore mereka baru pulang. Berapakah yang didapat dari hasil mengamen seharian? apakah anak kecil itu sekolah? mungkin seharusnya anak kecil itu sore ini sedang gembira bermain bersama teman-temannya sehabis pulang sekolah.
Lama menatap mereka, mendadak saya jadi membayangkan, seandainya si bapak itu adalah suami saya, anak kecil itu adalah Yasser (karena sepertinya sebaya Yasser- 7 tahun-an), dan saya- ibunya- menunggu di rumah menjaga anak saya yang lain. Sebagai ibu, saat itu mungkin saya selalu berharap2 cemas: bagaimanakah suami dan anak saya? apakah mereka diusir petugas PT KAI karena dilarang mengamen di kereta? berapakah uang yang didapat suami dari mengamen? cukupkah untuk makan anak2 hari ini? terus buat sekolah? ah.....itu perlu cari usaha lain.
Melihat Bapak dan anak itu serta membayangkan saya adalah bagian mereka, mendorong saya mengucap syukur tiada henti. Syukur karena Allah SWT telah memberi rizki yang cukup, kehidupan yang layak, dan anak-anak bisa sekolah dengan tenang. Anak-anak tidak perlu ikut bekerja dan ikut merasakan betapa capeknya mencari uang.
Sungguh indah bersyukur. Dan rupanya, untuk selalu bersyukur atas segala yang Alloh berikan, kita harus sering-sering melihat ke bawah.
Lama menatap mereka, mendadak saya jadi membayangkan, seandainya si bapak itu adalah suami saya, anak kecil itu adalah Yasser (karena sepertinya sebaya Yasser- 7 tahun-an), dan saya- ibunya- menunggu di rumah menjaga anak saya yang lain. Sebagai ibu, saat itu mungkin saya selalu berharap2 cemas: bagaimanakah suami dan anak saya? apakah mereka diusir petugas PT KAI karena dilarang mengamen di kereta? berapakah uang yang didapat suami dari mengamen? cukupkah untuk makan anak2 hari ini? terus buat sekolah? ah.....itu perlu cari usaha lain.
Melihat Bapak dan anak itu serta membayangkan saya adalah bagian mereka, mendorong saya mengucap syukur tiada henti. Syukur karena Allah SWT telah memberi rizki yang cukup, kehidupan yang layak, dan anak-anak bisa sekolah dengan tenang. Anak-anak tidak perlu ikut bekerja dan ikut merasakan betapa capeknya mencari uang.
Sungguh indah bersyukur. Dan rupanya, untuk selalu bersyukur atas segala yang Alloh berikan, kita harus sering-sering melihat ke bawah.
supaya kita selalu bersyukur memang haru sering2 melihat kebawah ya mbak
ReplyDeleteperlunya kita membuka mata hati untuk bisa lebih peka terhadap lingkungan, maka dari situlah makna syukur akan bisa selalu kita terapkan dalam hidup kita...
ReplyDeleteSayang sekali mbak, jarang yang seperti anda. Kalo sudah diatas, enak, jangankan membantu sesama, bersyukur saja lupa. Alhamdulillah jika masih ada yang mau bersyukur atas nikmat yang diberikanNya. :)
ReplyDeletesemoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu bersyukur atas karunia yang kita terima
ReplyDeletebersyukur... satu kata tapi menguatkan. Semoga kita semua termasuk dlm org2 yg bersyukur ya mbak... :)
ReplyDeletebersyukur akan memperpanjang umur kita,karena kita tidak pernah mengeluh dengan apa yang kita terima selain itu Tuhan akan selalu dekat kepada hambanya yang selalu bersyukur
ReplyDeleteAhh kalau lihat begitu rasanya hati ini remuk....
ReplyDeleteItulah gunanaya punya hati kali ya mbak, jadi bisa merasakan ini itu.
Alhamdulillah kita diberi banyak berkah dibanding mereka yang kurang beruntung...
selalu mengucap syukur :))..salam kenal yah
ReplyDelete@Lidya: begitu katanya
ReplyDelete@mabrui: buka mata buka hati ya?
@I2 Harmony: bersyukurlah meski sedikit dan jarang..
@Rasimun: amiin
@Meidy: semoga
@Andy: begit ya wah..harus sering2 bersyukur nih, plus jaga kesehatan. Biar panjang umur dan sehat selalu!
@zizy: Ya mbak.. itulah gunanya hati. Tuhan ciptakan tiada yang sia-sia...
@outbound: salam..
saya juga terkadang malu sama Allah, hanya mengucapkan Alhamdulillah saat sedang ada rezeki :(
ReplyDeleteAlhamdulilllaaaahhh
ReplyDeleteAlhamdulilllaaaaaaaaaah....
bersukur..kunci yg tepat buat kita menjalani hidup..!
ReplyDeletebarang siapa yg bersukur ke pada allah niscaya allah akan melimpahkan rahmat nya..aminn.TAPi jangan hanya bersukur di kala kita di berikan
kesenangan..bersukurlah anda/saya dalam ke ada,an apa,pun..
di tunggu kunjungan nya..
salam knal