Tuesday, August 3, 2010

Perawat Berkuasa!


Sebenernya saya sudah pernah kecewa dengan pelayanan di rumah sakit pemerintah ini. Tapi mengingat jaraknya paling dekat dengan kantor saya, dan biaya jasa dokternya pun sesuai ukuran saya, maka untuk kesekian kalinya saya berobat kesini - sebut saja RS X.

Seperti biasa saya daftar dan dapat nomor panggil. Kemudian saya diminta menunggu di klinik spesialis tujuan. Saat itu cuma ada seorang ibu dan anaknya di ruang tunggu. Tik tok, tik tok...jarum jam bergerak cepat, sudah lebih dari 1/2 jam saya menunggu disitu sambil nonton TV
. Kemudian tak lama seorang bapak membawa tumpukan berkas medical record dan menyerahkannya ke suster disitu (sebut saja suster M). Suster M memanggil saya, dan menanyakan status saya: Askes atau swasta? saya bilang swasta! (sebenernya saya bisa pake Askes juga, tapi mengingat proses pengurusan Askes lama, sementara saya harus buru-buru balik ke kantor, maka saya seringkali pake jalur swasta, dengan risiko bayar!). Mendengar saya berstatus swasta, kemudian suster M pun mengatakan saya nanti akan ditangani dokter Y, dokter khusus untuk pasien swasta. Okelah kalo begitu!! pasti dokter ini lebih bagus dibandingkan dokter untuk pasien bukan swasta!. Kemudian, saya pun kembali menunggu dengan sabar, sambil nonton TV.

Jarum jam bergerak perlahan, tau-tau sudah 1 jam berlalu - tanpa saya sadar! Kok nama saya ga dipanggil-panggil sih? tadi suster sempet sih bilang bahwa dokter Y sedang ke luar dulu! sebentar lagi balik kesini! Saya pun cuma tersenyum, lantas utak-atik HP. Bosan main Hp, saya mulai sadar..dari tadi banyak dokter yang hilir mudik depan saya, dan masuk ke ruang praktek masing2 tanpa ada pasien seorang pun, kecuali saya! (disini ruang praktek dokternya banyak!). Lah...nih dokter banyak, kenapa saya nunggu dokter yang malah belum nampak batang hidungnya? sedangkan dokter-dokter yang ada malah tidak punya pasien?

Kemudian saya bergerak menuju ke ruang informasi/pendaftaran, saya katakan bahwa kenapa saya dirujuk ke dokter yang belum datang? kenapa tidak ke dokter yang ada saja? saya ga peduli dokter siapa, yang penting saya bisa cepat diperiksa dan kembali ke kantor!. Dua orang suster yang berjaga disitu menanyakan medical record saya tadi disimpan suster M di dokter siapa? lantas saya jelaskan skenario suster M! Dua suster itu pun menggerutu atas tindakan suster M yang telah membuat pasien menunggu lama padahal banyak dokter yang tersedia.

Akhirnya, salah satu suster itu berinisiatif mengambil medical record saya dari ruang praktek dokter Y dan memberikannya ke seorang perawat pria di ruang praktek dokter (yang khusus untuk pasien 'negeri'). Tak lama nama saya pun dipanggil masuk. Di dalam sudah ada tiga dokter (sepertinya fresh graduate!) plus beberapa co-ass yang sedang memeriksa pasien lain (rupanya di ruang praktek untuk pasien 'negeri' ini, satu ruangan untuk memeriksa sekaligus dua pasien!). Sedang asyiknya saya diperiksa dokter, tiba-tiba muncul suster M dan menegur perawat pria kenapa saya ditangani disini? saya kan pasien swasta dan harus ditangani dokter Y! Saya pun diminta keluar dari ruangan itu dan pindah ke dokter Y (yang juga masih belum datang!). Saya melongo, begitu pula dokter cantik yang sedang menangani saya! sang dokter bersikeras bahwa saya sedang ditanganinya, tapi suster M dengan cepat menyela bahwa ini pasien swasta, bukan disini tempatnya! Akhirnya saya mengalah - begitu pula dokter cantik itu - lantas saya keluar dan bergerak menuju ruangan dokter Y. Di jalan menuju ruang dokter Y, suster M menegur saya bahwa harusnya saya jangan pindah tempat, karena sesuai prosedur, pasien swasta harus ditangani dokter Y atau dokter R. Kemudian, mengingat dokter Y masih belum ada di ruang prakteknya, maka suster M membawa saya ke ruang dokter R (sebenernya dari saat saya menunggu sejam tadi, dokter R sudah standby di ruangan, tanpa ada satupun pasien!).

Dokter R tidak langsung memeriksa saya, namun saya diminta untuk menunggu dulu diluar. Suster M meminta saya menunggu sebentar di depan ruang praktek dokter R! Saat saya menunggu, dua orang dokter -yang tadi praktek untuk pasien 'negeri'- lewat depan saya dan nampak kaget lihat saya yang ternyata masih harus menunggu juga!. Saya tersenyum sambil geleng-geleng kepala, maksudnya: ribet banget sih prosedur di RS ini! Kedua dokter itu balas tersenyum getir dan meminta saya agar menegur suster M yang sok berkuasa itu!. Mengenai kekuasaan suster M ini, ternyata ditunjukan pula di depan dokter R yang terhitung senior (sepertinya pembeda dokter untuk pasien swasta dan pasien negeri adalah senior dan yunior itu!). Setelah saya selesai diperiksa dokter R, suster M meminta perawat pendamping dokter R agar menagih saya, dengan suara cukup keras dia berkata kurang lebih seperti ini: "jangan lupa suruh bayar, dia pasien swasta!". Bagaimana ekspresi dokter R? dia sama sekali tak peduli atas kasak kusuk dua perawat di ruang prakteknya. Mungkin pikirnya, tugas saya cuma memeriksa pasien, urusan administrasi biar suster yang atur!!


4 comments:

  1. iiiih....mo marah banget bacanya.... untung aku gak pernah berminat untuk ke RS itu.... aku sih lebih milih yg jauhan dikit (harus naik mikrolet sekali) dan yg bener2 "swasta" deh.... lebih ramah dan lebih cepet pelayanannya

    ReplyDelete
  2. btw soal perawat, kalo aku benar-benar lagi kecewa dengan seorang dokter A di RS A di kota B.

    bagaimana tidak, diagnosisnya atas penyakit anak keduaku dua minggu lalu bisa berakibat fatal. untung istriku punya feeling bagus saat itu, dan mencoba dokter lain, S, di rumah sakit yang sama.

    hasilnya, benar, kekacauan telah terjadi. tapi kupikir tak perlu complain dan tak usah banyak komentar, yang penting si anak sembuh, dan mengetahui metode treatment ke depannya.

    ReplyDelete
  3. seharusnya jadi perawat makin senior makan peka, bukan malah makin smbong

    *perubahan zona waktu bikin orang WIB/WIT akan menderita "jet lag" aku ga terbiasa sholat subuh mulai jam 5.40 dan seterusnya

    **maaf baru sempat balas reply untuk entri "perubahan zona waktu"

    ReplyDelete

Orang Yang Baik Adalah Yang Mau Menerima Kritik Dari Manapun, Sekalipun Kritik itu Buruk.