Mumpung lagi ada waktu luang, saya mo' posting tentang perjalanan minggu lalu ke Bukittinggi. Tadinya perjalanan itu nyaris batal, mengingat hari Senin (16 Mei 2011) mendadak Pemerintah bikin pengumuman dadakan libur nasional! walah...mana Surat Tugas belum di sign Boss besar, kami ga bisa jalan tanpa surat tugas itu! Padahal start perjalanan kami Rabu tgl 18 Mei! Bayangkan: belum beli tiket, belum booking hotel..pokoknya benar2 ga siap! Dilalah, pas Rabu pagi, boss besar tanda tangani surat tugas itu, serta merta tiga rekanku yang memang 'selalu' nekad- langsung pesen tiket, terus kontak rekan kami yang udah duluan jalan kesana untuk sediakan hotel, travel dll. Setelah kasak-kusuk sana-sini, akhirnya ketiga rekanku dapat pesawat Lion jam 15.00 hari itu juga! Saya? kubilang: engga jadi deh..aku ga siap! kalo ikut kalian sore ini, saya harus pulang dulu ke Bogor, nge-pack trus pamit ama anak2 dsb. Sementara kemarin saya udah bilang ke suami dan ibuku bahwa saya engga jadi ke Bukittinggi. Tidak terima atas putusanku yang batal ikut, rekan2ku pake cara 'paksa' supaya saya ikut, kata mereka: 'harus ikut! kan di surat tugas Mbak selaku pemimpin rombongan?' (ngarang banget!! padahal ga ada tuh kalimat itu!! :D ).
Akhirnya 'dengan terpaksa' Kamis pagi saya sendirian berangkat menuju Bandara Minangkabau menyusul rekan2. Naik pesawat jam 06.25 sampai Padang sekitar jam 08.15. Mengingat saya sendirian, maka sampai bandara saya celingukan mencari dua rekan saya yang janji mau jemput di bandara. Tapi pas di telpon, katanya mereka masih di sekitar Lubuk Alung (dimana pula itu? pasti jauh!). Ya sudah..saya bolak-balik cari tempat duduk yang nyaman di bandara (di bandara ini kurang tempat duduk buat penunggu/pengantar di luar. Walhasil, saya cuma berdiri dan mondar mandir sampe pegal! mana disana-sini banyak asap rokok, sungguh ga nyaman!)
Lembah Anai Waterfall
Saat saya menuju Bukittinggi, saya melewati kawasan alam yang ruarr biasa indah! Baru kali ini saya bertemu air terjun pinggir jalan. Mendadak saat melewati air terjun itu dan muka ini terkena percikan air (saya sengaja buka jendela mobil untuk menikmati sensasi ini!) saya merasa sebagai si Sally - mobil Porsche berjenis kelamin wanita :P di film the Cars. Jika pernah nonton The Cars -film animasi produk Disney-Pixar, maka pasti ingat adegan saat Sally berkedip centil ke arah McQueen ketika melewati waterfall di sekitar Radiator Springs. Sementara itu, di Lembah Anai saya berkedip ke arah tukang gorengan yang nongkrong samping waterfall ...
Jam Gadang - Ngarai Sianok
Yang menarik dari Bukittinggi adalah lokasi wisata satu ke yang lainnya dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki (terutama buat yang suka olahraga!). Bila selama ini cuma dengar dan lihat di TV, akhirnya sekarang bisa menatap langsung maskot kota ini. Dan benar..ternyata angka empat romawi di Jam Gadang tidak ditulis "IV" tetapi "IIII" .
Nah, depan Jam Gadang ada Istana Bung Hatta. Namun sayang, sepertinya istana itu dijadikan sewaan untuk ruang pesta, soalnya saat kami kesitu ada beberapa orang sedang beres-beres meja prasmanan :( walhasil, nuansa sakral khas istana jadi tak terasa.
Tak jauh dari Jam Gadang agak ke...kemana ya? lupa! Terhampar Ngarai Sianok dan Goa Jepang. Saya dan rekan2 bagai orang kampung masuk kota: ribut terkagum2 dan sibuk foto2. Sebenarnya kami pengen banget masuk ke Goa Jepang yang panjang tiap lorongnya katanya sekitar 1,5 Km, cuma rasa ngeri akan terjadinya gempa bikin ciut nyali. Kami memilih cukup difoto depan pintu masuknya saja. O'iya, lorong-lorong goa ini melintas di bawah jalan, gedung atau bangunan di kota Bukittinggi loh! terus nembusnya sampai ke dinding-dinding Ngarai Sianok. Pintu keluar goa Jepang sendiri ada banyak, pas kami melewati dasar lembah kami bertemu dengan beberapa lobang goa. Kebayang kan panjang banget?
Benteng peninggalan Belanda ini letaknya ga jauh dari Ngarai Sianok dan Jam Gadang tadi. Pokoknya keliling sana-sini di pusat kota Bukittinggi mentok-mentoknya ketemu tempat-tempat yang tadi diatas! Bentengnya sih cuma bangunan sekotak. Di kaki-kaki benteng ada beberapa meriam si jagur. Kami naik ke puncak benteng dengan menyusuri tangga besi dengan super hati-hati. Maklum, licin abis hujan dan keamanan tak terjamin! Sampai di atap benteng... kami bisa mengagumi panorama kota Bukittinggi, tapi sayangnya di sekitar benteng banyak sampah! hugh..sifat buruk wisatawan Indonesia!
Masih sekitar benteng, ada jembatan 'Limpapeh' yang menghubungkan Benteng dengan kebun binatang. Jembatan ini membentang di atas jalan raya. Nice view!
Rumah Kelahiran Bung Hatta
Kalo tadi kami sedikit 'kecewa' dengan istana Bung Hatta, maka saat di Rumah Kelahiran Bung Hatta kami terkagum-kagum. Seorang Ibu yang hari itu bertugas jaga dan menyambut pengunjung nampak senang dengan antusiasme kami! Dia sampai kaget waktu kutanya: apakah kami bisa menginap di rumah ini, Bu? hihi..abis rumahnya asri dan adem!
Danau Maninjau
Sekitar satu jam lebih perjalanan ke danau Maninjau. Untuk menuju danau ini kami melewati dasar Ngarai Sianok! Kalau tadi kami cuma bisa memandangi Ngarai dari jauh, maka saat itu kami bisa langsung menyentuh sang Ngarai. Kata si Bapak supir Travel, waktu gempa kemarin beberapa dinding Ngarai sempat longsor..maklum, dinding Ngarai itu bukan tebing, melainkan pasir. Huff...kalo gitu, buruan deh Pak, jangan lama2 di dasar Ngarai!
Sampai di danau Maninjau disambut hujan gerimis dan kabut tipis. Kami memutuskan tidak ke tepi danau mengingat untuk sampai ke tepian danau kami harus melewati kelok 44, yang menurut pak supir setiap kelokan cukup bikin pusing. oh tidakk....jangan sampai salah satu dari kami yang ga biasa pontang-panting mengeluarkan isi perutnya di mobil!
Menatap dari jauh suasana danau yang tenang dan teduh itu melemparkan ingatan saya pada film Lord of the Ring I...nun jauh disana, di pinggiran danau yang berupa tebing-tebing, hampir menyerupai landscape adegan saat dimana rombongan yang dipimpin Aragorn menaiki perahu menyusuri sungai dan melewati patung-patung leluhur mereka: Argonath. Ngayal banget...
awan gelap memayungi danau
Pantai Air Manis dan Malin Kundang
Hari Jumat pagi, sebelum kembali ke Jakarta kami menyempatkan diri ke Pantai Air Manis di Padang. Rekan kami ngotot ingin ke pantai itu karena ingin bertemu Malin Kundang eh...patung Malin Kundang! Untunglah perjalanan ke pantai itu cuma sekitar 1/2 jam-an. Dan kami cuma menghabiskan waktu kurang dari 1 jam disana. Ya, sekedar foto-foto dengan pantainya dan batu Malin -nya. O'ya mengenai batu ini, kami ga gitu yakin kalo itu batu hasil kutukan ibunda Malin Kundang. Karena setelah diamati seksama, baik batu Malin yang posisinya sedang menyembah, maupun perahunya- nampak bukan 'batu' asli layaknya batu kali atau batu candi! Batu Malin dan perahunya sepertinya terbuat dari batu bata dan semen. Pikir kami: jangan-jangan Ibunda Malin memang mengutuk dengan kalimat: Kukutuk Kau dan perahumu menjadi batu bata campur semen! (semennya, semen Padang pula! :D )
Malin Kundang sedang nyembah sang bunda
Sebagian dari Perahu Malin
Tak jauh dari Pantai tempat kami berdiri, nun disana ada dua pulau, salah satunya Pulau Pisang. Kata Pak Supir, pulau ini bisa dicapai dengan berjalan kaki (??) kalo laut tak pasang, kita bisa menyebrang ke pulau itu dan melewati air yang hanya setinggi lutut..atau paling banter sekepala!
Pulau ini cuma selemparan batu dari pantai
Puas bermain di pantai Malin Kundang, kami segera menuju bandara Minangkabau sekalian cari masjid bandara buat sholat Jumat. Akhirnya, sekitar jam 14.00 kami kembali ke Jakarta. O'iya, laporan dinasnya mana?? ga perlulah diceritakan disini! yang jelas, kami jalan-jalan setelah menunaikan kewajiban kantor dengan baik dan benar, lagipula jalan-jalannya pake biaya sendiri loh, bukan nebeng uang kantor! :P
woww..... oleh2nya manaa??? hehehe
ReplyDeletekeren kali ya bukittinggi...
ini dia...
ReplyDeletekatanya dinas kantor kok malah melancong
oleh-olehnya mana Poy?
sedj
@masburi: keren banget mas!
ReplyDelete@sedjatee: oleh-oleh? hadeuh...uangnya abis buat jalan2 tuh :~
bikin ngiler aja teh... bisa jalan2 kemana2.. ihiks2...
ReplyDeleteindah bukittinggijadipinginkesana
ReplyDeletehaduuuhh...jdi mupeng...
ReplyDeletewuih... photo2nya asik jeng... oleh-oleh yang fantastik... :)
ReplyDeleterumah kelahiran bung hatta nya kereeeeeeeen banget!!!!
ReplyDeleteaku suka tuh rumah rumah jadul yang kedaerahan gitu
Tante Popi nih jalan jalan terus yaaa
ReplyDeletefotonya bagus bagus
Dija jadi serasa ikut jalan jalan pula
bener nih jalan-jalannya pakai uang sendiri? kalo bener perlu dijadikan posting nanti, seorang pegawai tugas luar kota waktunya dihabiskan buat jalan-jalan tapi jalan-jalannya pakai uang sendiri. hihihi...
ReplyDeletetapi apa nggak capek pontang panting ke banyak tempat begitu?
soal nonton film di freedom institute biasanya siang dan malam. programnya dua bulanan
*woot* dari batu bata dan semen? jangan-jangan cuma hasil rekayasa saja
ReplyDeletesemalam aku juga mimpi jalan-jalan ke Bukit Tinggi, tapi pemandangannya beda dan gak bisa dipoto apalagi diunggah ke blog. hehe...
ReplyDeleteselamat liburan.
@Ojo: makanya. pindah sini! :P
ReplyDelete@mawardi: bangets!
@Tunsa: :D
@kartun: sebagian hasil jepretan temanku..
@elsa: adem loh! kalo saja jadi penginapan... :)
@baby dija: engga sering kok! cuma sesekali..
@A vip: kita ga capek! soalnya kita udah dilatih duluan sama naik pontang-ponting di DUFAN Ancol! :O
@oma: hihi...
wah itu sih kampung saya mba .. emang indah .. apalagi menikmati pemandangan sambil makan kerupuk sanjai :D
ReplyDeleteass,
ReplyDeletesaya jadi pingin ke Bukittinggi ni,
panoramanya indah sekali mba.
duren terus, katanya gak suka
ReplyDeletewah mantap nich tempat wisatanya...
ReplyDeleteMungkin jika ada kesempatan boleh juga nich ikutan wisata ke tempat tersebut...