Sebenarnya saya malu ngeluh terus di blog tentang kereta api. Tapi gimana dong? blog kan ibarat diary, tempat curhat dan tumpahin keluh kesah? mau layangkan Surat Pembaca ke harian umum males, atau ngamuk2 langsung ke PT KAI blm tentu didenger? Teman saya yang juga pelanggan kereta meminta saya bersabar! katanya kita harus mencoba bersikap bijak dan berusaha memahami PT KAI. Dan dia sendiri berusaha menikmati sistem baru tersebut! Saya langsung nyolot, 'lah kamu sih engga masalah, secara kamu laki2, so tahan banting!" dan sebetulnya saya pun mungkin bisa bersabar, seandainya kebijakan itu cuma menyangkut saya pribadi. Anggap saja cobaan atau ujian dari Allah SWT. Tapi masalahnya kebijakan ini menyengsarakan banyak orang! menyengsarakan para orang tua, lansia, anak-anak dan orang hamil!! apakah saya masih bisa bersabar??? hah??Jawab!! :@
Senin kemarin adalah pertama kalinya saya naik commuter line setelah seminggu cuti. Dari rumah saya udah illfil, apalagi setelah teman menginfokan bahwa kereta padat baik pulang maupun pergi. Selain itu, kursi besi (yang jadi andalan penumpang yang ga dapet duduk di sofa) di commuter line udah ga berlaku dan baiknya dijual! waduh..., kalo kantor saya di daerah Pasar Minggu atau paling banter Cawang okelah berdiri, lah ini? kantorku kan hampir kota?
Benar saja, kereta penuh-sak penuh2nya! dari stasiun Bogor saja udah penuh, belum lagi tambahan penumpang dari -/+ 16 stasiun berikutnya! Dan yang lebih parah adalah jam pulang. Sampe rumah badan terasa remuk - karena kejepit, plus sesak nafas! Di gerbong sebelah tadi ada anak kecil yang sepanjang jalan nangis terus (mungkin terjepit diantara orang dewasa :~ ). Pokoknya sekarang kereta not recommended deh buat penumpang anak-anak, lansia, ibu hamil, orang cacat dan penumpang bawa barang belanjaan dari kota/mangga dua!
Harusnya PT KAI bikin pengumuman di tiap stasiun " Ibu hamil, lansia, orang cacat, penumpang bawa anak kecil dan bawa barang DILARANG NAIK KERETA! Jika tetap Nekad, RISIKO DITANGGUNG SENDIRI!!" 8)
Saya dan penumpang lain sepanjang jalan cuma ngedumel. Kesal, marah plus capek menjadi satu! Seorang ibu sebelah saya menggerutu 'harusnya pejabat KAI dan anak istrinya disuruh rasain naik kereta ini! tapi jangan pake ajudan/pengawal!" Betul, Bu! seringkali pembuat kebijakan tidak memikirkan perasaan pihak yang kena kebijakan itu! Mereka taunya bagaimana supaya bisa dapat target 1,2 juta penumpang/hari. Peduli amat deh penumpang umpel-umpelan sampe remuk ! yang penting laba perusahaan meningkat!
Walhasil, sejak berlakunya commuter line setiap pagi- menjelang berangkat kerja- hati saya tak tenang dan bawaan malesss..banget. Demikian pula saat menjelang pulang!
Sungguh, naik kereta sekarang menjadi Nightmare buat saya, dan mungkin juga yang lainnya! :c
Image source: searching internet
kalau dilihat dari gambar, orang sehat saja pasti sesak nafas ya hehehe penuh begitu.kapan ya alat transportasi umum untuk masyarakat bisa nyaman
ReplyDeletewaduh, parah banget yak...
ReplyDeletejadi ngeri juga nih... hmmm
Jeng popi... jujur aja.. aku nunggu postinganmu tentang kebijakan commuter ini.. sebelum berlakunya commuter aja udah rajin teriak.. apalagi sekarang... wakakakak...
ReplyDeleteBtw, mungkinkah KAI sudah berubah paham mjd komunis? Sama rata sama rasa? :(
@Lidya: kapan ya? 10 tahun lagi kalee Mbak! :(
ReplyDelete@Ojo: ah..Ojo tahan banting deh!
@Kartun: gitu...seneng ya, lihat orang lain menderita? :c
waduuhhhh,,,,,
ReplyDeletega sumpek tuh kaya gitu bu??
saya kemaren jg baca di blognya mba dhila, keluh kesahnya sama .. heheh
harusnya butuh perhatian yang lebih ya perkereta apian kita, karena masih sangat jadi favorit masyarakat...
Sharing yang menarik tentang pengalaman naik KA versi baru (commuter line).
ReplyDeleteTerima kasih anda telah follow blog saya di Google Friend Connect.
Saya mau follow balik tapi tidak ada widget GFC. Saya akan kunjungi blog anda yang lain.
dia angkot juga begitu, sama2 ramai, sesak, padat dan rawan copet
ReplyDelete*aku bingung mbak, cari tutorial apa? kalau mau bikin do follow tutorialnya seperti di blogku,
*blog mbak bagus, coba deh submit artikelnya di http://ureport.vivanews.com/blog kalau beruntung bisa masuk portal berita vivanews
10 tahun lagi pun belum tentu ada...
ReplyDeleteAh.... pengennya punya transportarsi yang bagus kayak di KL sana.
@masbrui: gak sumpek, cuma sesak nafas! :D
ReplyDelete@Multi: thanks juga
@r10: wah boleh juga, eh..dapat bayaran ga? (prinsip ga mau rugi :P )
@zyzy: skrg 10 tahun cepet banget ya Mbak? yah..mungkin 50 tahun lg deh.., lumayan cicit kita yg alami!
soal mogok dan sering berhenti sebelum stasiun itu memang masalah, tapi banyak yang bilang sekarang lajunya lebih cepat. kalo soal sesak muak itu kelihatannya masalah yang sulit diatasi karena penambahan rangkaian sepertinya tidak mungkin karena persoalan pasokan listrik.
ReplyDelete