Wednesday, December 28, 2011

Ternyata, yang Cakep itu disini!

Dua minggu lalu saya dan 3 orang teman berkunjung ke Manado. Seperti biasa, tadinya saya mau ngajak Jasmine, tapi setelah menimbang, mengingat dan memperhatikan perjalanan menuju kesana yang lebih dari 2 jam, maka saya memutuskan untuk tidak membawa Jasmine.

Perjalanan menuju Manado ditempuh sekitar 4 jam. Itu pun karena pesawat kami harus transit sejam di Makasar.Sebelumnya saya rada kesel, kenapa temanku harus pilih yang transit? tapi setelah pesawat mendarat di Bandara Hasanudin Makasar yang keren, saya bersyukur. Kapan lagi bisa ke Makasar? setelah dulu saya gagal berangkat ke Makasar, akhirnya kali ini -meski cuma di bandaranya- saya bisa menjejakan kaki di Makasar.

Sampai di Bandara Sam Ratulangi, kami berempat celingukan, bingung mau naik apa? rombongan kami langsung dikerubuti para sopir taksi dan mobil carteran. Mereka menawarkan jasa sewa mobil. Sewa seharian Rp350.000 untuk dalam kota saja, sedangkan untuk jalan-jalan keluar kota Manado dikenakan sekitar Rp600.000,-. Setelah mikir lama dan dihitung untung ruginya sewa, diputuskan: Sewa mobil! Kami berempat patungan Rp150.000/orang. Kami cuma sewa satu hari saja, karena memang cuma satu hari kami bisa bebas jalan2nya.

Sampai di hotel SwissBell, kami sholat dzuhur dulu, terus langsung cari makan. Salah satu teman yang sudah pernah kesini, mengajak kami ke pantai yang tak jauh dari lokasi hotel. Dia bilang ke pantai jaraknya kurang lebih 400 meter. Namun setelah melewati 400 meter, pantai belum juga nampak. Hadeuh....kepalang jalan kaki, ya udah lanjut. Total jalan kaki kira-kira 1,5 kilo-an. Lumayan tambah laper!. Disana pun ga langsung nemu tempat makan yang dimaksud (kami pengen makan ikan bakar sambal dabu-dabu). Yang ada malah Mc Donald. Ga seru ah! masa ga di Jakarta, ga di Manado makannya Mc Donald? (duh, sombong...). Di depan resto ini kamu cuma numpang foto-foto. View nya indah sekali: lautan biru. Nun diseberang lautan sana nampak Gunung Manado Tua dan Bunaken.

Blog Cinta Damai
memandang Gunung Manado Tua dan Bunaken..
Akhirnya, setelah jalan kaki kembali sekitar 1 kiloan, ketemu juga sebuah warung tenda ikan bakar Tude. Sayangnya tanpa sambal dabu-dabu. Dan ternyata yang jualan orang Makasar. Pantesan rasa ikan maupun sambalnya kok ga khas Manado. Anyway, kami tetap menikmati makan, maklum lagi lapar berat. Habis makan kemana? pulang dan tidur. capek nya luar biasa...

Keesokan harinya, karena kami janji bertemu dengan kantor cabang sekitar jam 14.00 siang, maka kami manfaatkan paginya untuk jalan-jalan. Jam 07.30 setelah sarapan kami langsung melaju ke Bukit Kasih dengan mobil rental. Perjalanan ke Bukit Kasih ditempuh sekitar 1 jam lebih. Menuju Bukit Kasih kami melewati kota kecil Tomohon. Ada yang bikin kami terkagum-kagum disini (rada lebay!), penduduknya itu loh.. cantik dan bening-bening buat yang cewek. Cakep dan agak kebule2an buat yang cowok. Oh...ternyata disini toh tempatnya orang-orang cakep kumpul. Selama ini Manado terkenal karena orangnya cakep-cakep. Tapi pas kemarin malam kami jalan-jalan keliling Manado, menurut kami  penduduk Manado hampir sama dengan kota-kota pada umumnya. Namun, setelah kami ke kota Tomohon ini, baru kami sepakat bahwa disinilah tempatnya orang 'cakep dan cantik' itu.

di Bukit Kasih
Sampai di Bukit Kasih, kami hanya sampai ditanjakan kesekian. Capek.. terlalu tinggi menuju tempat ibadah 5 agama itu! O'iya, ga usahlah dijelaskan apa itu Bukit Kasih. Tinggal google search pasti ketemu cerita Bukit Kasih. Yang jelas kami senang kesini! Dari Bukit Kasih kami langsung tancap gas menuju Danau Tondano. Sebelumnya kami pilih Danau Linau. Cuma pas diinfokan oleh driver kalo ke danau itu harus bayar sekian, maka kami milih ke Tondano yang gratis.

Danau Tondano pun tak kalah keren dan indah. Dibanding Bukit Kasih, udara di Danau Tondano lebih sejuk. Dari Danau Tondano, kami niatnya langsung menuju kantor cabang. Tapi demi melihat keindahan Gunung Lokon. Mampirlah kami di suatu resort milik Theo F. Thoemion. Masuk resort ini kami bayar Rp2000,-/orang ke satpam jaga. Harusnya kami ga boleh masuk kalo ga nginap di resort, tapi karena kami bilang cuma niat foto2 dengan latar Gunung Lokon, maka kami diizinkan masuk asal bayar sejumlah tadi. Lumayanlah.

Blog Cinta Damai
Danau Tondano, sumpah: keren!
Blog Cinta Damai
latar Gunung Lokon yg skrg lg meletus!
Malam terakhir di Manado, kami habiskan dengan menikmati makan pisang dan tahu isi dicolek ke sambal pedas. Warung tempat makan kami, lokasinya tepat ditepian laut dengan pemandangan Gunung Manado Tua dan pulau Bunaken. Kami hanya bisa memandang Bunaken dari jauh dengan tatapan nanar (hehe...ga sanggup sewa kapal kesana, soalnya muahall...). Ga apalah... yang penting kami sudah memandangnya, dan sepertinya kami tak perlu ke Bunaken, di tepian laut sini pun kami bisa menemukan ikan hias berenang-renang bebas, meski cuma dua - tiga ekor!

Blog Cinta Damai
pisang dan tahu isi dicolekin ke sambal. Nyammm..

Blog Cinta Damai
di hotel dapat bubur Manado porsi kecil. Enak juga!