Rabu minggu lalu, saat jam istirahat kerja saya dan teman ke sebuah toko buku. Rencananya ingin beli buku cerita buat Jasmine. Saat menuju rak buku cerita anak-anak, saya lihat beberapa anak laki-laki dengan pakaian main dan bersendal jepit sedang mendiskusikan sebuah buku. Kulirik, buku yang mereka bicarakan adalah buku sejarah tokoh-tokoh dunia. Sementara itu, di sudut lain ada tiga orang anak perempuan -masih dengan gaya yang sama- asyik membaca buku cerita. Mereka sama sekali tak peduli, saat saya mengambil foto. O'iya, ini kan musim liburan sekolah? Anak-anak ini rupanya sedang menghabiskan masa liburan di toko buku.
Toku Buku dan Membaca adalah 2 hal yang sampai sekarang sulit sekali saya tularkan pada kedua anak lelakiku. Saya engga peduli, apakah yang dibaca itu buku pelajaran atau buku cerita, yang penting pertama mereka SUKA!. Lihat, betapa irinya saya melihat anak-anak di toko buku itu. Saya cuma bisa berandai-andai, andaikan yang sedang duduk lesehan itu Yassin atau Yasser.
anak2 di suatu toko buku |
Saya masih ingat, tahun lalu waktu kakak saya bersama kedua putrinya berlibur di rumah kami, putri sulungnya datang dengan membawa satu tas berisi novel-novel koleksinya! Tebak berapa umur anak itu? 7 tahun! How could? saya sampai terkagum-kagum saat dengan lancarnya dia menceritakan kembali pada saya beberapa novelnya. Saya tanya kakak, kok bisa sih anaknya gemar baca novel gitu? kakak ku bilang, mungkin karena dia melihat ayahnya yang juga suka membaca. Owh...I see! ternyata apa yang dilakukan anak mencontoh dari orangtuanya. Tapi rasanya suamiku juga suka membaca di rumah (meski ga rutin), aku juga suka membaca novel (sayangnya setelah punya Jasmine, mulai males baca :D ). Kedua jagoanku kenapa ga niru emak-bapaknya ya? apa yang salah dengan pola pengajaranku?
Segala upaya sudah saya lakukan agar kedua jagoanku gemar membaca: mulai dari kubacakan buku cerita, kubawa mereka ke toko buku (mereka cuma lihat-lihat sebentar lantas lebih tertarik untuk berkunjung ke rak mainan! fiuhhh..). Tak sampai disitu, aku sempat berlangganan paket Bee (majalah, ensiklopedia, cd dan komik), kubelikan mereka komik Ben Ten sebanyak 6 buah! Pada mulanya mereka antusias membaca, tapi setelah berjalan beberapa lama...buku-buku itu tergeletak begitu saja di lantai, sementara mereka sudah berlarian menuju PS dan komputer. Sampai sekarang, paket Bee itu entah kemana, sementara dari keenam buku Ben Ten cuma 2 yang dibaca.
seandainya Yassin-Yasser seperti mereka ... |
Ketidaksukaan mereka untuk membaca berakibat pula pada nilai-nilai mereka di sekolah, khususnya yang terkait hapalan seperti IPS dan PKN. Kuamati sepertinya kedua anakku lebih suka yang bersifat praktis, seperti Matematika atau komputer. Dan memang, di kedua mata pelajaran itu mereka lebih unggul. Menyadari hal itu, suamiku berusaha bijak, katanya: ya sudahlah, kita ikuti saja kemana bakat dan niat mereka mengalir. Saya pikir juga demikian, setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Saya tidak boleh berharap banyak agar kedua jagoanku gemar membaca! Biar mereka tumbuh apa adanya mereka. Kita sebagai orangtua cuma bisa mengarahkan. Dan sekarang, saya sedang fokus pada si kecil Jasmine. Saya harap, sebagai anak perempuan - dia akan lebih suka membaca (seperti anak perempuan pada umumnya!). Dengan demikian, tumpukan novel koleksi saya yang sudah tersusun rapi di lemari buku dan berdebu, kelak tidak akan sia-sia. Hehe...
saya kagak punya novel banyak banyak dilemari soalnya kebanyakan buku pelajaran atau majalah tentang IT gtu
ReplyDeleteanak nggak suka baca? pasti, absolutely, salahkan orang tuanya!
ReplyDeletewah mbak emank klo kita suruh baca itu sulit..
ReplyDeleteq ja males.. tpi klo langsung praktek atau media multimedia sperti film itu lebih asyik dan gak ngebosenin
apa kabar bu? semoga selalu sehat,,,
ReplyDeletealhamdulillah, setelah sekian lama akhirnya bisa menyapa kembali. :D
Wadduuuh,,, keren tuh anak2,, bener2 cuek, tapi aku suka lihatnya,, lemprakan kaya gitu di toko buku,, hehe
memang menyenangkan ya melihat anak anak seperti foto di atas begitu senangnya menikmati bacaan, jadi teringat anak anak tetanggaku dulu yg suka main ke rumah minta dibacakan dongeng anak anak :)
ReplyDeletepascal sama alvin tuh suka sekali diajak ketoko buku, kadang gak cukup waktunya sebentar
ReplyDeleteaku juga suka baca mbak :)
ReplyDeleteanak kalau dikasih PS jelas pilih ps daripada buku :D
@Andy: wow...serius amat! :(
ReplyDelete@zach: :(
@si Galau: mungkin gitu baiknya ya?
@mabrui: kirain udh ga akn muncul lg di dunia per-blog an? ;)
@Ely: ya mbak. kalo ada anak yg punya minat baca sungguh luar biasa
@Lidya: pasti nular dr Ibunya ya? :)
@R1o: gitu ya :D
Sama seperti org dewasa, merubah kebiasaan anak-anak jg gak mudah ya Mbak. Kirain kalo anak2 lebih mudah diarahkan, ternyata gak juga. Mungkin pelan-pelan dengan slalu nyediain majalah anak-anak di sekeliling mereka, mudah2an dari bacaan2 yg ringan lama2 mereka jadi suka baca buku.
ReplyDelete@ASty: yah, sepertinya memang harus sabar.
ReplyDeletewaah pada rajin langka....
ReplyDeletespesies yg mulai langka dari genus homo nih...
:P
aku kebetulan punya keponakan yang diusaianya 3 tahun sudah mulai menyukai bacaan2, (walaupun masih di bacakan) dia selalu minta di bacakan kalau liat buku dengan gambar menarik, seperti majalah bobo contohnya, dan oia skalian infoin dh buat yang suka baca coba deh cari di gramedia atau toko buku terdekat buku judulnya "Melihat Tanpa Mata" dan "Diaryberry" keduanya dari penulis yang sama, isi bukunya inspiratif dan ngena banget. khusus yag "diaryberry" ini pertama di dunia, ternyata si penulis, menulis ceritanya melalui blackberrynya di biskota setiap kali dia pulang kerja, dan isinya banyak tentang hal yang dia alami sehari-hari, dia selalu broadcast ke semua kontak BBnya, sampai akhirnya ada penerbit yang menawarinya menerbitkan tulisannya itu ke buku... inspiratif banget... WAJIB di baca nh
ReplyDelete