Wednesday, April 8, 2015

Film Layak Tonton



'the hobbit' - salah satu film hollywood yang 'bersih''
dari adegan  'ehem-ehem'


Nyaris setahun berlalu. Saatnya bersih-bersih blog. Pas tadi pagi saya buka blog ini, banyak kecoa dan sarang laba-laba dimana-mana. Kasihan nih blog dibikin mangkrak ama pemiliknya. Dikontrakan engga, dijual apalagi (tentunya ga akan laku). Bukan karena sibuk kerja sehingga saya lupa sama blog tercinta ini. Kalo ada waktu luang, saya lebih senang baca berita dan nonton film. 

Ngemeng-ngemeng soal film, di rumah penggemar film bukan hanya saya, tapi juga anak dan suami. 
Biasanya suami suka beli di Cibubur Square Rest Area. Disitu ada toko khusus film dengan kualitas bagus. Saya ga tau itu film bajakan atau bukan *berlagak polos*. Kalau pun bajakan, masa iya toko nya besar dan berderet diantara toko-toko lain dalam mall tersebut? bukan digelar layaknya lapak2 pinggir jalan. 

Kebiasaan suamiku, kalau beli film asal beli saja dan sampai rumah langsung nonton. Engga di-filter apakah itu layak tonton semua umur atau tidak. Padahal anak-anak suka ikut nonton juga. Apalagi kedua anak lelakiku lebih doyan film action, thriller plus horror macam Fast and Furious, Annabelle dibanding nonton Toy Story.

Kalau mereka nonton bareng kami, tentunya kami bisa langsung menjelaskan jika ada adegan yang tidak masuk akal dan terlalu sadis. Terus jika mendadak ada adegan 'nyerempet-nyerempet' maka langsung kupercepat atau langsung kualihkan ke tv. Sayangnya, kami engga bisa full mengawasi mereka. Maka saat saya harus meninggalkan mereka di rumah, buru2 semua film kusimpan seaman mungkin. Tapi trik seperti itu lama-lama capek juga. Akhirnya kukatakan ke suami, sebelum beli film baiknya kami harus tau dulu isi film itu layak buat anak atau tidak?

Sinopsis dan review film banyak bertebaran di blog maupun situs internet. Sayangnya tak semua menceritakan secara detail apakah film itu layak buat anak atau tidak, berapa banyak adegan yang sadis, adegan termehek-mehek dan berapa sering bahasa kasar diucapkan. Sehingga kadang saya terjebak. Kupikir film layak dan aman buat anak, eh ternyata di tengah film nyelip adegan 'seru'. Iiih...kadang saya gemes dengan film produksi hollywood. Kenapa sih slalu saja menyisipkan romance di film? ga bisakah film berjalan lurus2 saja? toh hubungan lelaki dan perempuan ga harus dibumbui kiss-kiss-an atau bahkan sex minded?

Nah, setelah tanpa lelah mencari situs yang menyajikan review film yang bagus, akhirnya pada suatu hari tanpa sengaja menemukan satu situs luar yang sajikan movie review berkualitas. Namanya 'commonsensemedia'. Situs yang punya slogan 'We rate, educate, and advocate for kids, families, and schools' tersebut tidak hanya memberikan review cerita film, tapi juga memberikan poin-poin khusus mulai dari nilai-nilai positif, positif model sampai seberapa banyak bahasa kasar diucapkan. Selain itu, commonsensemedia juga menyajikan review film dari sisi orangtua dan anak. Kadang ada orangtua yang bilang 'tuh film ga bagus buat anak usia sekian, terlalu banyak adegan kekerasan'. Nah terus pas bagian si anak yang review, ditulisnya 'film ini oke-oke saja buat anak seusiaku, saya ga takut meski ada adegan serem'. Aha..dua sudut pandang yang berbeda dari 2 generasi! 

Satu hal penting yang saya suka dari situs ini: review ini dari sudut pandang orang asing loh! secara mereka terkenal gaya hidupnya lebih bebas daripada orang timur. Jadi, kalo mereka kasih komen 'film ini terlalu banyak adegan dewasa dan ucapan kotor' it means tentunya tuh film makin ga layak buat ukuran kita sebagai orang timur.

OK, selamat menonton! jangan lupa, baca dulu review-nya di situs yang kusebut tadi!



Note: harusnya saya dibayar sama commonsensemedia karena udah promosiin gratis situsnya ya? hehe..moga2 pemilik situs itu baca blog ini :D .